Senin 15 Jun 2015 13:57 WIB
Engeline Tewas

Pernyataan Tersangka Pembunuh Engeline tidak Konsisten

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Massa berusaha menyerang mobil yang membawa tersangka Agustinus usai menjalani proses pra-rekonstruksi pembunuhan Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Massa berusaha menyerang mobil yang membawa tersangka Agustinus usai menjalani proses pra-rekonstruksi pembunuhan Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Advokat sekaligus perwakilan Solidaritas Masyarakat Bali for Angeline (Simbol Bali), I Gusti Ngurah Artana mengatakan tersangka pembunuh Angeline, Agus Tai Hamdamai memberikan banyak pernyataan berbeda perihal penyebab kematian bocah cantik berusia delapan tahun tersebut. Ia melihat ucapan Agus tidak konsisten dan berubah-ubah setiap ada yang menemuinya.

"Akhir pekan lalu dia mengatakan kepada salah satu anggota DPR yang mengunjunginya ia dijanjikan Rp 2 miliar untuk membunuh Angeline. Belakangan setelah dikonfirmasi pihak kepolisian, Agus mengatakan dia baru saja berbohong. Ketidakkonsistenan Agus ini perlu diselidiki oleh pihak kepolisian," kata Artana dijumpai Republika di Denpasar, Senin  (15/6).

Dari hasil pertemuan beberapa perwakilan Simbol Bali dengan wakapolresta Denpasar diketahui Agus kerap memberikan pernyataan berbeda kepada orang yang berbeda. Dia dianggap cukup cerdik dan pembawaannya tenang.

Perwakilan lain Simbol Bali, I Gde Muliarsana menambahkan ada upaya sistematis dan terencana sehingga Angeline ditarget meninggal. Ini berdasarkan pernyataan yang disampaikan berkali-kali oleh pendamping dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Siti Sapurah.

Disebutkan dalam sebuah percakapan dengan aparat diawal kasus ini terungkap, Agus dengan jelas mengatakan hanya diminta menyiapkan lubang untuk tempat mengubur jenazah Angeline oleh Margriet Christina Megawe.

"Ketika polisi yang memeriksa, Agus mengaku dirinya yang membunuh, tapi ketika bukan polisi, dia bahkan mengaku diiming-imingi Rp 2 miliar. Sisi mana yang dia bohongi? Ini perlu diselidiki dengan cepat," katanya.

Wakapolresta Denpasar, AKBP I Nyoman Artana mengatakan dalam prosesnya sampai saat ini belum ada penetapan tersangka baru untuk kasus pembunuhan Angeline. Agus masih menjadi satu-satunya tersangka.

"Kasus pembunuhannya ditangani Polresta Denpasar, sedangkan penelantaran anaknya dilaksanakan Polda Bali," ujarnya.

Sejauh ini pihak kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi, seperti keluarga dari pihak Margareth, keluarga kandung Angeline, dan juga tes DNA. Agus dan Margareth juga akan menjalani tes kebohongan untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement