Sabtu 13 Jun 2015 08:43 WIB
Engeline Tewas

Soal Engeline, DPR Imbau Masyarakat Lebih Peka dengan Lingkungannya

Rep: C32/ Red: Angga Indrawan
Massa berusaha menyerang mobil yang membawa tersangka Agustinus usai menjalani proses pra-rekonstruksi pembunuhan Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Massa berusaha menyerang mobil yang membawa tersangka Agustinus usai menjalani proses pra-rekonstruksi pembunuhan Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay meminta masyarakat berpartisipasi untuk lebih peka terhadap lingkunhanya. Hal tersebut ia sampaikan terkait dengan kasus pembunuhan Angeline. Ia meminta agar tidak ada kasus serupa terulang.

"Saya pikir peran pemerintah sudah hadir, pihak-pihak lembaga yang terkait juga sudah memberikan perannya. Namun pencegahan ke depannya juga perlu dilakukan agar tidak tidak terjadi terhadap anak lain dan di kota lain," kata Saleh kepada ROL, Sabtu (13/6).

Ia menambahkan, jika masyarakat ada yang sudah mengetahui kejanggalan maka harus segera lapor kepada yang berwenang. Menurutnya, jika dilihat dari kasus Angeline banyak orang di luar keluarga sudah mengetahui indikasinya, tapi tak kunjung melaporkan.

"Berarti masyarakat sendiri sudah tahu yang ada di sekitarnya. Pencegahan penting dari segala pihak, tak hanya dari yang terkait saja," tutur Saleh.

Selain itu, ia juga meminta untuk mengoptimalkan program untuk mempersiapkan calon orang tua. Walaupun, kata dia, dalam kasus Angeline terlihat ada motif personal namun kesiapan untuk menjadi orang tua juga perlu ada pembenahan khusus.

Ia berpendat, anak kandung atau adopsi tanggung jawab keluarga sama pentingnya. "Anak tetap harus menerima haknya yang sama dan mendapat pendidikan dan asuhan yang benar dan layak," jelasnya.

Diketahui, Angeline merupakan anak angkat dari Margareth. Ia hanya dirawat oleh ibu kandungnya selama tiga hari. Angeline diadopsi karena alasan ekonomi keluarga kandungnya. Namun banyak pihak yang menilai proses adopsi terhadap Angeline dan perlakuan terhadap anak tersebut tidak sesuai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement