Jumat 12 Jun 2015 09:21 WIB

Panglima TNI dari AL Dinilai Lebih Sesuai Visi Jokowi

Rep: C26/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo melakukan pembaretan ke Presiden Jokowi.
Foto: Republika
Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo melakukan pembaretan ke Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika melihat dari visi Presiden Joko Widodo seharusnya jabatan Panglima TNI lebih tepat dipegang Angkatan Laut (AL). Sebab sesuai visinya Jokowi akan memfokuskan pada poros maritim dunia.

Pengamat militer yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Muhadjir Effendy seharusnya calon dari AL lebih kuat membantu visi kemaritiman yang diusung Jokowi. Sebab wilayah kelautan juga merupakan daerah yang membutuhkan pertahanan dan keamanan yang kuat.

"Sebetulnya kalau dipimpin AL lebih sesuai dengan visi Jokowi," kata Muhadjir saat dihubungi ROL.

Jika dilihat dari segi kestrategisan wilayah, memang laut saat ini harus menjadi fokus pemerintah. Terlebih ancaman laut sekarang ini dinilai cukup patut diwaspadai.

Walaupun begitu, menurutnya presiden memiliki hak prerogatif dalam menentukan calon Panglima TNI. Pastinya Jokowi telah memiliki pertimbangan-pertimbangan khusus yang harus didukung publik.

Ia menambahkan apalagi dari segi kualitas, di antara ketiga matra tidak terlalu nampak perbedaan jauh. Ketiga kepala staf memiliki kualitas masing-masing yang mumpuni. Pertimbangan strategisnya pasti telah dipertimbangkan presiden secara matang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement