REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris mengatakan bahwa peristiwa kekerasan seksual terhadap anak secara online sudah sering terjadi. Penyebarannya dapat berbentuk video maupun foto.
"Fenomena ini benar-benar sudah kelewatan dan tidak bisa dibiarkan terjadi terus menerus," ujar Wakil Ketua Komite III DPD ini dari siaran pers yang didapatkan ROL.
Menurut Fahira, beradab dan tidaknya sebuah bangsa terlihat dari bagaimana bangsa tersebut melindungi tunas mudanya. Sehingga penting bagi bangsa ini memiliki blueprint perlindungan anak sebagai prisai dari berbagai bentuk kekerasan.
"Blueprint perlu untuk menangkal berbagai bentuk kekerasan seksual terhadap anak yang sekarang semakin canggih dan sebagai panduan bagaimana menggerakkan semua elemen untuk bergerak bersama memerangi kekerasan seksual terhadap anak," kata Fahira Idris.
Meski sudah ada regulasi yang mengatur permasalahan tersebut, Fahira menambahkan bahwa kekerasan seksual terhadap anak melalui internet tetap saja meningkat tiap tahunnya.
Terlihat dari maraknya anak-anak yang mulai mengerti internet dan salah dalam menggunakannya di kehidupan sehari-hari, sehingga banyak anak dan remaja secara tidak sadar sudah terperangkap dalam cyber sex.