REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyatakan kesiapannya memfasilitasi pemulangan jenazah Angeline dari Denpasar ke Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk memulangkan jenazah bocah 8 tahun yang dibunuh di Denpasar tersebut.
”Kami ikut berduka cita sedalam-dalamnya dengan kejadian tersebut,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, melalui siaran pers tertulis yang diterima Republika, Kamis (11/6).
Anas mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk membawa pulang jenazah Angeline dari Bali ke Banyuwangi. ”Kami melibatkan Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) di Bali, Dinas Sosial, Camat Glenmore (kecamatan tempat keluarga Angeline di Banyuwangi), dan kepolisian. Mereka sudah bergerak untuk memproses pemulangan jenazah,” kata Anas.
Anas menjelaskan, Pemkab Banyuwangi pada 2012 sudah menghibahkan ambulans untuk Ikawangi Bali agar jika ada warga Banyuwangi yang merantau di sana ada masalah kesehatan, bisa terbantu. Relasi Banyuwangi dan Bali memang dekat dengan transaksi ekonomi yang luar biasa.
”Karena itu, masyarakat Banyuwangi di sana membentuk Ikawangi dan Pemda memfasilitasi ambulans untuk membantu jika ada masalah di Bali. Seperti saat ini, koordinasi Pemkab Banyuwangi dan Ikawangi Bali sangat diperlukan,” ujar dia.
Untuk di Banyuwangi, Camat Glenmore sudah mengurus persiapan kedatangan jenazah nantinya di Dusun Tulungrejo, Wadungpal, Glenmore, Banyuwangi. Pihak kepolisian juga siap membantu perjalanan pemulangan jenazah dari Bali ke Banyuwangi.
”Kami juga sudah mengontak pihak operator penyeberangan untuk kelancaran penyeberangan dari Bali ke Banyuwangi saat membawa jenazah adik Angeline,” kata Anas.
Seperti diketahui, Angeline adalah bocah 8 tahun yang dilaporkan hilang di Denpasar. Setelah 20 hari hilang, jenazah Angeline ditemukan di areal pekarangan rumah orang tua angkatnya. Angeline merupakan anak dari warga Banyuwangi yang melahirkan di Bali delapan tahun lalu. Angeline kemudian diadopsi oleh keluarga lain di Denpasar. Delapan tahun setelah diadopsi, Angeline dilaporkan hilang lalu ditemukan telah meninggal.