REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penemuan jenazah Angeline, bocah asal Sanur, Denpasar telah menggebrak nurani publik atas tindak kekerasan kepada anak-anak. Mayat Angeline yang ditemukan di pekarangan rumah sang ibu angkat, Rabu (10/6), mengundang kecaman banyak pihak atas aksi keji pelaku.
Doa untuk Angeline seraya teriring. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Yuddy Chrisnandi tak henti terus mendoakan Angeline mendapat tempat terbaik di Surga.
'Selamat jalan anakku, Angeline..menuju syurga yg abadi..," tulis Yuddy melalui akun Twitternya, @yuddychrisnandi, Rabu (10/6).
Sebelumnya Yuddy memang pernah berkunjung ke rumah orangtua Angeline untuk mempertanyakan hilangnya Angeline. Namun saat itu orangtua Angeline tidak menerima kedatangannya. Yuddy, saat itu bahkan berjanji akan siap menjadi orang tua asuh Angeline jika ia ditemukan.
Tak hanya Yuddy, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise juga mengalami hal yang sama, penolakan dari pihak keluarga untuk dijenguk. Yohana pun geram hingga meminta pihak kepolisian menahan orangtua Angeline.
Sementara itu, Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, menetapkan satu tersangka yang diduga menjadi pelaku pembunuhan. Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Anak Agung Sudana di Denpasar, Rabu malam, menjelaskan bahwa pihaknya menetapkan Agus (25 tahun) pembantu rumah tangga di kediaman korban sebagai tersangka.
"Dari hasil pemeriksaan kami sementara dari tujuh orang yang kami periksa, Agus telah melakukan kekerasan terhadap Angeline," katanya. Dia juga mengungkapkan bahwa Agus yang berasal dari Sumba, Nusa Tenggara Timur itu diduga sebelumnya melakukan kekerasan seksual kepada Angeline.