Senin 08 Jun 2015 17:27 WIB

Ahok Pastikan Pembangunan LRT tak akan Lama

Rep: C11/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memastikan pembangunan proyek Light Rapid Transit (LRT) pada tahun ini tidak akan menambah kemacetan. Sebab, pengerjaannya tidak dilakukan dalam waktu yang lama.

"Enggak (kemacetan). Kan layang, langsung pasang cepet," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Senin (8/6).

Adapun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Ahok sudah menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) untuk pembentukan BLUD dengan menunjuk mantan kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Benhard Hutajulu.

Pada tahun ini, pembangunan akan dilakukan terlebih dahulu pada koridor satu antara Kelapa Gading menuju Kebayoran Lama. Sementara yang lainnya, akan dilanjutkan pada tahun mendatang.

"Sudah ada (kajiannya). Kita mulai lagi nambah untuk yang satu koridor. Baru satu karena itu kajiannya sudah lengkap," ujarnya.

Sementara untuk dana yang digunakan, yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-Perubahan (APBD-P) 2015. Ahok menyebutkan untuk pembangunan awal kisaran dana yang dikeluarkan ialah Rp 500 miliar lebih.

"Amdal (analisis dampak lingkungan) dikerjakan Pembangunan Jaya. Kita sudah dapat kajian. Nanti kita bisa bantu suplai 30% untuk mengurangi kemacetan, kalau ada ERP juga (electronic road pricing) kira-kira segitu," katanya.

Terdapat tujuh koridor yang sudah direncanakan akan dibangun. Koridor satu dari Kelapa Gading sampai ke Kebayoran Lama. Lalu, koridor tujuh dari Bandara Soekarno-Hatta sampai Pekan Raya Jakarta, Kemayoran. Pembangunan LRT nantinya juga untuk memfasilitasi penyelenggaraan Asian Games 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement