Ahad 07 Jun 2015 10:36 WIB

Kurangi Beban Jalan Raya Jelang Hari Raya (1)

Jalur Nagrek
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Jalur Nagrek

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Suci Ramadhan yang dinanti-nanti kian mendekat dalam hitungan hari, salah satu hal yang melekat selain merangkaknya harga kebutuhan pokok adalah padatnya arus mudik sebagai tradisi yang tak terhindari.

Lagi-lagi kesiapan pemerintah dipertanyakan dalam hajat besar Umat Islam itu, terutama untuk memecah kepadatan arus mudik di jalur-jalur langganan macet, seperti Jalur Pantai Utara Jawa dan Jalur Selatan Nagrek.

Kementerian Perhubungan merilis studi bahwa secara keseluruhan, prakiraan penumpang angkutan umum pada Lebaran 2015, di antaranya penumpang angkutan jalan menurun 5,87 persen dari Lebaran menjadi 4,9 juta dari 5,2 juta penumpang pada Lebaran 2014.

Penyeberangan meningkat 3,58 menjadi 3,7 juta dari 3,6 juta penumpang, kereta api meningkat 8,54 persen menjadi 5,5 juta penumpang dari 5,09 penumpang. Laut meningkat 3,0 persen menjadi 1,6 juta penumpang dari 1,6 juga penumpang dan udara meningkat 2,05 persen menjadi 4,12 juta penumpang dari 4,04 juta penumpang.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, meskipun secara keseluruhan pemudik kali ini hanya naik tipis sekitar 1,96 persen dibandingkan Lebaran 2014, tetap perlu diwaspadai karena akan ada sekitar 20 juta pemudik yang akan memenuhi ruang darat, laut, udara dan penyeberangan.

Ada yang berbeda dalam tren arus mudik Lebaran tahun ini, yakni penurunan untuk penumpang angkutan umum jalur darat mengalami hingga 5.87 persen menjadi 4.9 juta penumpang dari 5,2 juta penumpang pada Lebaran 2014.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menilai menurunnya jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum karena diperkirakan lebih banyak beralih ke kendaraan pribadi. Pasalnya, tren pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi cukup signifikan, yakni naik 5,8 persen untuk mobil dan 7,7 persen untuk sepeda motor.

"Ini yang cukup mengejutkan, pemudik yang biasanya naik angkutan umum jalan raya, kemungkinan beralih ke sepeda motor dan mobil pribadi," ucapnya. Artinya, akan ada sekitar 1,6 juta mobil pribadi dan 2,02 juta sepeda motor yang berarak dari wilayah Barat hingga Timur Pulau Jawa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement