REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten, mendukung perkembangan industri kreatif batu akik di daerah tersebut. Hal itu diharapkan mampu menumbukan ekonomi warga Kabupaten Lebak.
Salah satu bentuk dukungan, adalah dengan menggelar pameran yang mempromosikan batu akik khas Banten pada umumnya dan lebak pada khususnya. Wakil panitia penyelenggara pemeran batu akik Cecep mengatakan, penyelanggaraan pameran itu kali pertama untuk mempromosikan potensi kekayaan alam yang ada di Provinsi Banten.
"Sebagian besar batu akik yang dipamerkan asli dari Banten. Selain itu juga menumbuhkan ekonomi kreatif warga, karena banyak perajin-perajin batu akik kesulitan untuk pemasaran," ujarnya, Sabtu (6/6).
Ia melanjutkan, Kualitas batu akik Banten memiliki kelas dunia, seperti permata Kalimaya, Zamrud, Pancawarna dan Fosil Sempur. Bahkan, batu akik Kalimaya memiliki kelebihan dibandingkan dari negara Australia, Afrika dan Amerika Latin.
Kelebihan Kalimaya Lebak, selain warna tidak menghilang juga sangat mempesona jika melihat aneka warna, seperti black oval (BO), putih, kristal hijau, kristal pelangi, teh dan kopi, pelangi, kristal susu dan lain-lain.
"Kami menampung para perajin batu akik itu agar usaha mereka bisa berkembang sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga," katanya.
Menurut dia, selama ini permintaan batu akik cukup tinggi, bahkan para pengunjung memadati pameran dari Banten, DKI Jakarta, Lampung hingga Jawa Tengah. Karena itu, pihaknya kedepan secara rutin akan melaksanakan pameran potensi batu akik Banten, sehingga dapat dikenal masyarakat luas,termasuk mancanegara.
Untuk mengembangkan usaha, kata dia, para perajin berharap dapat dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga perbankan untuk mendapatkan akses permodalan. Saat ini, mereka para perajin batu akik kesulitan permodalan sehingga menghambat terhadap produksi usaha.
"Kami minta pemerintah setempat menerbitkan peraturan daerah (Perda) batu akik untuk melindungi perajin, karena dapat menyerap lapangan pekerjaan juga pertumbuhan ekonomi masyarakat," jelasnya.
Ia menyebutkan, mereka para perajin batu akik tersebut membuka outlet dari Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Cilegon dan Tangerang. Diperkirakan omzet mereka hingga mencapai ratusan juta rupiah per hari,terlebih harga Kalimaya Oval sekitar Rp60 juta.
"Kami juga berterimakasih atas bantuan pemerintah daerah yang memberikan lokasi pameran di Gedung Juang Jalan Multatuli Rangkasbitung," katanya.
Sementara itu, sejumlah pengunjung mengaku mereka tertarik untuk membeli batu akik dari Provinsi Banten dengan jumlah banyak. Sebab batu akik dari Banten memiliki kelebihan dibanding daerah lain di Indonesia.
Keunggulan batu akik itu terdapat kalimaya oval yang memiliki daya tarik tersendiri juga pancaran warna pelangi dapat berubah-ubah. "Itulah kelebihan batu permata asal Provinsi Banten," kata Suhendro, seorang pengunjung warga DKI Jakarta.