REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para tokoh senior di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta dua kepengurusan tak saling ngotot. Salah satu senior PPP, Bachtiar Chamsyah mengatakan hal tersebut agar islah di internal partai Islam itu mampu terwujud.
Kata dia menegaskan, islah harus dilakukan. "Kita semua para senior, sudah bertemu dan memutuskan agar adik-adik ini (dua kepengurusan PPP) bisa islah," ungkap Bachtiar saat dihubungi, Jumat (5/6).
Bachtiar mengungkapkan, pertemuan terakhir terjadi pada Rabu (3/6) kemarin. Pertemuan para senior ketika itu mengambil tempat di kediaman mantan Ketua Umum PPP, Hamzah Haz. Pertemuan ketiga kalinya itu juga menghadirkan beberapa senior lain, yaitu Yudho Paripurno, Zain Badjeber, dan Aisyah Amini, serta lainnya.
Hasilnya, kata dia meminta agar ada forum bersama untuk mempertemukan antara Ketua Umum versi mukhtamar Jakarta Djan Faridz, dan Ketua Umum versi mukhtamar Surabaya, Rommahurmuziy. Sebab, selama ini, ujar Bachtiar upaya mempertemukan keduanya kerap gagal.
Dikatakan Bachtiar, tak benar jika selama ini Djan menolak untuk islah. Kata dia, Djan hanya menghendaki agar Romi tidak memberikan syarat-syarat dalam perdamaian. Itu sebabnya, para senior juga menghendaki agar Romi, menurunkan kengototannya untuk tetap menjadi ketua umum, supaya Djan juga membuka diri untuk satu meja.
"Kita tidak bisa kalau mau berdamai sudah memberikan tawaran-tawaran. Harus hadir dengan tanpa syarat. Baru nanti dipikirkan formulasi perdamaiannya," kata Bachtiar.
Para senior pun setuju, agar islah kali ini mampu selesai sebelum konstestasi Pilkada 2015 dimulai tahapannya.