Kamis 04 Jun 2015 05:35 WIB
Kopassus vs TNI AU

Kopassus Vs TNI AU, Menhan: Lagi Minum Bir, Bawaannya Teler

Menhan Ryamizard Ryacudu di kantornya pada Rabu (3/6).
Foto: Republika/Erik PP
Menhan Ryamizard Ryacudu di kantornya pada Rabu (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prajurit Grup II Kopassus Kandang Menjangan disebut mengeroyok anggota Mabes TNI AU di sebuah kafe di Sukoharjo, Jawa Tengah. Akibatnya Serma Zulkifli yang menjadi korban pengeroyokan meninggal dunia pada Selasa (2/6). Tiga anggota TNI AU lainnya yang dikeroyok 25 anggota korps baret merah tersebut masih terbaring di rumah sakit.

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyesalkan kejadian itu. Menurut dia, ulah oknum TNI tersebut sangat mencoreng institusi. Dia pun berencana memanggil kepala staf kedua matra untuk meminta penjelasan terkait kejadian itu.

Mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut menyayangkan, mengapa para anggota TNI sekarang berani melanggar disiplin dengan pergi ke kafe pada larut malam. Dia menyarankan agar pimpinan TNI untuk mengaktifikan lagi penempatan polisi militer (PM) di setiap tempat yang menjadi pusat keramaian.

"Harusnya ndak boleh (tentara) ke kafe (malam-malam). Dulu ada polisi militer berjaga. Kita akan tempatkan PM di AD, AL, AU untuk berjaga, dulu ada di mana-mana. Takut tentara (kalau ada PM)," ujar Ryamizard kepada wartawan di Kemenhan, Rabu (3/6).

Menurut Ryamizard, meski proses investigasi sedang berjalan, namun sudah bisa diprediksi mengapa insiden baku hantam itu bisa terjadi. Itu terjadi lantaran para prajurit itu tengah tidak sadarkan diri akibat dipengaruhi alhokol.

"Lagi minum bir, mabuk-mabuk, sudah lupa itu. Bawaannya teler. Salah datang ke kafe, salah mabuk. Dua kali salah, mungkin dua-duanya kali (mabuk)," ujar mantan panglima Kostrad itu.

Ryamizard menyebut, pertengkaran terjadi disebabkan kedua pihak tidak bisa saling mengontrol diri. "Lha orang mabuk mengapa dilayani?" Dia menegaskan tak berani berasumsi terkait pencetus insiden itu. "Nanti salah lagi, kita tunggu saja satu dua hari ini. Langkah apa yang dilakukan, seluruh angkatan saya panggil."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement