Selasa 02 Jun 2015 16:50 WIB

Energi Baru Terbarukan dari Laut Bakal Dikembangkan

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Energi Terbarukan - Lampung
Energi Terbarukan - Lampung

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -– Indonesia memiliki potensi sumber daya alam laut yang berlimpah. Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said pun berjanji akan memberikan porsi besar bagi pengembangan energi baru terbarukan yang bersumber dari laut.

 

Sudirman menyebutkan, potensi sumber daya alam laut yang dimiliki Indonesia di antaranya berupa minyak dan gas, mineral, serta energi baru terbarukan. Namun, khusus untuk energi baru terbarukan, selama ini belum tergarap maksimal.

 

‘’Energi baru terbarukan yang bersumber dari laut yang akan dikembangkan antara lain arus laut, pasang surut, gelombang, dan perbedaan temperatur air laut,’’ ujar Sudirman, usai meresmikan rangkaian peringatan awal Hari Nusantara di Pantai Kejawanan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Senin (1/6).

Sedangkan peringatan Hari Nusantara 2015 rencananya akan digelar di Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darusalam, 13 Desember 2015 mendatang.

 

Sudirman mengungkapkan, peringatan Hari Nusantara merupakan kegiatan tahunan untuk memperingati dan mengisi Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada 13 Desember 1957. Deklarasi itu dulu dicetuskan oleh Perdana Menteri Indonesia saat itu, Djuanda Kartawidjaya.

Menurut Sudirman, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mengubah cara pandang bangsa Indonesia mengenai ruang hidup dan ruang juang. Yakni dari yang lebih berorientasi pada matra darat menjadi berorientasi kepada matra laut secara seimbang.

Sudirman menambahkan, peringatan Hari Nusantara pun diharapkan menjadi pendukung program  Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Karenanya, diperlukan gerakan pembangunan infrastruktur energi di seluruh pesisir Indonesia.

Rencananya, pembangunan infrastruktur itu akan diprioritaskan pada pengembangan model pembangunan di tujuh lokasi yang terbagi dalam tiga cluster industri maritim.

Adapun tiga cluster itu, yakni Wilayah Barat yang meliputi Aceh Jaya, Kuala Tanjung Barat, dan Pulau Enggano. Selain itu, Wilayah Tengah yang meliputi Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Terakhir, Wilayah Timur yang meliputi Minahasa Selatan dan Morotai.‘’Pengembangan model pembangunan ini juga akan dilanjutkan di wilayah-wilayah lain secara masif,’’ tegas Sudirman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement