REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Buruh Internasional (ILO) Jakarta meminta supaya Indonesia melakukan gerakan pengurangan pekerja anak.
Direktur ILO Jakarta, Michiko Miyamoto mendorong Indonesia agar terus mengupayakan gerakan eliminasi pekerja anak.
“Kami juga mengingatkan supaya negara berkembang seperti Indonesia mengucurkan lebih banyak investasi untuk pendidikan anak,” katanya usai ditemui pada Pencanangan Bulan Kampanye Menentang Pekerja Anak, di Kantor Kemenaker, di Jakarta, Senin (1/6).
Namun, Miyamoto mengapresiasi upaya Indonesia untuk mengurangi pekerja anak. Hal ini terlihat dalam 20 tahun terakhir, angka pekerja anak di Indonesia telah berkurang secara signifikan. Indonesia juga menjadi negara pertama yang meratifikasi konvensi ILO tentang pekerja anak.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Indonesia M Hanif Dhakiri mengaku terus mendorong untuk penghapusan pekerja anak.
“Kedepannya para pemangku kepentingan (stake holder) tidak lagi mempekerjakan anak dan mendorong mereka agar mau untuk mengeluarkan pekerja anak agar tidak lagi bekerja. Sehingga, mereka dapat melanjutkan pendidikannya,” ujarnya.