REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mendorong negara-negara ASEAN untuk peduli terhadap penanganan ribuan etnis Rohingya dan Bangladesh di Aceh.
"Kami mengimbau dan mendorong negara-negara ASEAN peduli terhadap penanganan dan penyelesaian ribuan pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang ditampung di Aceh dan Sumatera Utara," kata Ketua Bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana DPP KNPI Nevi Ervina Rahmawati melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/5) malam.
Menurut Nevi eksodus kependudukan secara besar-besaran dari satu negara ke negara lain jika tidak ditangani bersama oleh negara-negara ASEAN dapat menimbulkan instabilitas di kawasan ASEAN. Dia menyayangkan tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi lebih banyak diam atas para pengungsi itu.
"KNPI menyesalkan di Myanmar ada tokoh politik seperti Aung San Suu Kyii yang tidak tergerak untuk memperhatikan kaum ethnis Rohingya tersebut. Ethnis Rohingya berjumlah lebih dari satu juta jiwa, kenapa Aung San Suu kyi diam saja ketika kaum minoritas rakyatnya menderita penganiyaan dan perampasan," sesal dia.
Nevi menyatakan langkah pemerintah RI menampung pengungsi Rohingnya di Indonesia dan mengembalikan pengungsi suaka Bangladesh sudah tepat dari aspek kemanusiaan. "Kita juga patut berterima kasih kepada warga Aceh secara khusus dan masyarakat Indonesia yang telah lebih awal peduli dan ikut ambil bagian dalam menampung pengungsi dan mengajak semua komponen untuk ikut membantu dan peduli," puji Nevi.
Ketua Umum DPP KNPI Muhammad Rifai Darus meminta negara-negara ASEAN dapat bersama-sama menyelesaikan persoalan pengungsi Rohingya secara berkelanjutan. Rifai juga mengingatkan dalam menangani pengungsi, pemerintah harus memberikan perhatian khusus atas kemungkinan terjadinya lonjakan pengungsi.
"Kita harus lebih hati-hati dalam era globalisasi (tanpa batas), waspada terhadap pertahanan dan ketahanan bangsa, hubungannya dengan kemampuan bangsa dalam penanganan pengungsi itu," ujar Rifai.
Sementara Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP KNPI Doni Harsiva Yandra mengutip pernyataan PBB bahwa Rohingya adalah etnis minoritas paling menderita di dunia. Doni meminta pemerintah terus berupaya mengajak negara-negara ASEAN ikut serta menangani pengungsi Rohingya.
Dia juga meminta lembaga internasional seperti Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan organisasi internasional untuk migrasi (IOM) serta segenap komponen turun tangan menyelesaikan permasalahan Rohingnya sehingga dapat dicapai solusi penanganannya secara permanen.