Jumat 29 May 2015 07:56 WIB

Boyolali Siaga Bencana Krisis Air

Rep: Edy Setyoko/ Red: Ilham
 ACT melakukan pembagian air terhadap 120 kepala keluarga yang dilanda kekeringan di Kampung Kaum RT 01/RW 01 Kecamatan cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/10) siang.
Foto: dok.ACT
ACT melakukan pembagian air terhadap 120 kepala keluarga yang dilanda kekeringan di Kampung Kaum RT 01/RW 01 Kecamatan cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/10) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Jateng siaga bencana kekeringan. Tahun anggaran 2015 ini, Pemkab menggelontorkan anggaran bantuan air bersih Rp 105 juta. Dana sebesar ini sama persis yang dialokasi tahun sebelumnya, 2014.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Kabupaten Boyolali, Dadar Hawananto mengatakan, tidak ditambahnya anggaran bantuan air bersih pada tahun 2015 karena berdasar serapan anggaran 2014 lalu. Dana Rp 105 juta itu bisa memenuhi permintaan bantuan air bersih daerah rawan kekeringan.

Menurut Dadar, diperkirakan penyerapan anggaran bantuan air bersih mulai dilakukan pada sekitar Agustus 2015, mendatang. Untuk persiapan penyaluran bantuan air bersih pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada camat, terutama yang memiliki desa yang rawan kekeringan.

''Awal Mei 2015 lalu, saya mengumpulkan camat, terutama yang memiliki wilayah daerah rawan kekeringan untuk membuat pemetaan desa yanag rawan kekeringan. Sehingga ada persiapan data untuk penyaluran bantuan air bersih nantinya,''kata Dadar.

Seperti diketahui, di Kabupaten Boyolali ada tujuh wilayah kecamatan yang rawan kekeringan. Diantaranya Kecamatan Musuk, Wonosegoro, Kemusu, Juwangi, Klego, dan Selo. Di wilayah kecamatan tersebut, setiap musim kemarau selalu mengalami kekurangan air bersih.

Dari tujuh kecamatan itu, yang paling rawan adalah Musuk. Wilayah tersebut memiliki 11 desa yang rawan kekeringan. Yaitu Desa Sangup, Jemowo, Sumur, Mrian, Cluntang, Dragan, Nglampar, Karangkendal, Karanganyar, Sruni, dan Desa Ringin Larik.

Desa tersebut, kata Dadar, merupakan langganan kekeringan cukup parah saat musim kemarau. Dalam menyuplai air bersih, Kesra menjalin kerja sama dengan PDAM Kabupaten Boyolali, serta pengusaha air bersih pihak swasta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement