Kamis 28 May 2015 22:27 WIB

Indonesia Diuntungkan Jika Prajurit Berjilbab

Rep: C36/ Red: Ilham
Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) TNI mengenakan jilbab.
Foto: Antara//Irwansyah Putra
Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) TNI mengenakan jilbab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay mengatakan dibolehkannya jilbab bagi anggota perempuan TNI akan menguntungkan Indonesia secara global. Persepsi mengenai muslim yang berintegritas yang dibawa TNI dinilai mampu mengubah citra umat Islam di mata dunia.

“Jika kewajiban mengenakan jilbab ini difasilitasi oleh TNI, yang mendapat manfaat bukan hanya mereka. Indonesia dan muslim Indonesia juga diuntungkan secara global,” kata Saleh ketika dihubungi ROL, Kamis (28/5).

Hal ini, lanjut dia, terkait dengan fakta bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Integritas dan profesionalitas yang ditunjukkan oleh prajurit perempuan yang berjilbab akan dilihat dunia.

“Meski Indonesia bukan negara muslim, bisa ditunjukkan bahwa Indonesia mampu mengakomodasi kepentingan beragama warganya secara maksimal. Selain itu, prajurit TNI berjilbab bisa membuktikan bahwa  integritas tidak hanya diukur dari penampilan luarnya saja,” papar Saleh.

Secara jangka panjang, lanjut Saleh, citra Islam yang identik dengan kekerasan bisa ikut dikikis dengan teladan dari prajurit perempuan TNI. Mereka juga bisa mematahkan citra perempuan muslim yang kerap dijadikan korban budaya patriarki.

Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, menyampaikan sinyal positif yang memperbolehkan prajurit perempuan TNI menggunakan jilbab. Sejumlah kalangan muslim menyambut baik pernyataan ini.

Namun, Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI) Mayor Jenderal M. Fuad Basya membantah pernyataan tersebut. Menurutnya, jilbab berpeluang mempengaruhi soliditas di antara para prajurit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement