Rabu 27 May 2015 05:02 WIB

Kisah Menhan Ryamizard 'Ceramahi' Menhan Iran

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Menhan Iran Brigjen Hossein Dehghan di Moskow, Rusia belum lama ini. Selain membahas hubungan kerjasama militer kedua negara, Ryamizard juga menyentil sekaligus menceramahi kebiasaan negara Timur Tengah yang gemar berperang satu sama lain.

"Saya melakukan pertemuan bilateral dengan Menhan Iran, satu setngah jam. Saya sampaikan, mengapa perang mulu di Arab? Itu memutus silaturahim," kata Ryamizard dalam bincang dengan media massa di kantornya, Selasa (26/5).

Menurut Ryamizard, antarnegara tetangga itu harusnya saling menjalin hubungan baik. Kalau berperang itu namanya memutus silaturahim.  Akibatnya, gara-gara masalah sentimen agama, negara di Jazirah Arab harus saling berperang satu sama lain.

"Masalah agama biarkan saja, bukan kamu yang menentukan. Kamu tetap bersahabat saja. Kalau itu dilakukan, Arab bisa bersatu," kata Ryamizard berpesan kepada Brigjen Hossein Dehghan.

Entah terkesan dengan pertemuannya itu, mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut mengaku, akhirnya diminta secara khusus untuk berkunjung ke Iran. "Akhirnya saya diundang. Memutus silaturahim hanya mengundang malapetaka dari Allah," kata Ryamizard. Dia pun sempat berkelakar, mau datang ke Iran, tapi dengan tujuan meningkatkan kerjasama militer, bukan mengisi tausiah agama.

Atas upayanya itu, ia sekaligus ingin membuktikan bahwa dirinya selama ini juga memiliki kemampuan diplomasi. Dia secara terus terang mengaku, diidentikkan sebagai sosok cuma bisa berpikir tentang berperang saja.

"Salah orang bilang, saya bisanya cuma berperang. Tentara memang harus bisa berperang, kalau tak bisa perang, jadi hansip saja," kata mantan panglima Kostrad tersebut. "Saya juga bisa berdiplomasi, bisa ikut menyumbang perdamaian dunia."

Atas berbagai upayanya itu, Ryamizard mengaku, pada bulan depan diundang Menhan Arab Saudi untuk berdialog dengan militer di sana. "Tanggal 15 ikut ke Arab Saudi. diundang untuk ikut mendamaikan. Yah, sekalian bisa umrah gratis," katanya disambut para wartawan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement