Selasa 26 May 2015 19:41 WIB

Ini Cerita Muslim Rohingya yang Melarikan Diri

Rep: c93/ Red: Esthi Maharani
Pengungsi Rohingya di Lhoksukon, Aceh.
Foto: Reuters
Pengungsi Rohingya di Lhoksukon, Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang muslim Rohingya bernama Shah Alam Ali telah berhasil melarikan diri dari Myanmar 20 tahun lalu. Setelah berkelana dan sempat bekerja di Thailand dan Malaysia, kini ia memperoleh izin tinggal di Selandia Baru.

Shah Alam Ali pun menceritakan sedikit tentang kehidupan mulsim Rohingya di Myanmar. Ia mengaku masih terbayang-bayang suasana dan cara-cara etnis Rohingya diperlakukan.

"Mereka seperti tinggal di sebuah penjara ruang terbuka. Mereka tidak memiliki hak untuk pergi keluar. Mereka tidak memiliki hak untuk belajar," kata Ali seperti dilansir  Al Jazeera, Selasa (26/5).

 

Ali mengatakan, jika mereka tetap tinggal di kampung halaman di negara bagian Rakhine, Myanmar, kemungkinan besar mereka akan mengalami nasib yang sama seperti yang dialami pengungsi Rohingya saat ini yakni pengusiran bahkan pembantaian.

Sejak 2012, lebih dari 100 ribu orang Muslim Rohingya telah dipaksa keluar dari kampung halaman akibat serangan umat Buddha.

 

Sementara itu, Cameron Hudson dari AS Memorial Holocaust Museum mengatakan rasisme dan xenofobia saat ini masih ada dan melekat kuat di Myanmar. Awal bulan lalu, lanjud Hudson, peneliti dari museum pergi ke sana dan menemukan tanda-tanda adanya genosida.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement