Senin 25 May 2015 16:42 WIB

Jokowi Minta Menteri-Menteri Cari Terobosan Jelang Lebaran

Presiden Joko Widodo menunjukkan Kartu Indonesia Sehat saat kunjungan kerja di Balaidesa Asrikaton, Pakis, Malang, Jawa Timur, Kamis (21/5).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Presiden Joko Widodo menunjukkan Kartu Indonesia Sehat saat kunjungan kerja di Balaidesa Asrikaton, Pakis, Malang, Jawa Timur, Kamis (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta para menterinya untuk mencari terobosan baru untuk menghadapi lebaran. Terobosan yang dimaksud yaitu mengamankan kebutuhan pokok, transportasi serta perbaikan infrastruktur menjelang puasa dan lebaran.

"Harus ada terobosan agar dampaknya bisa dirasakan rakyat, harus ada kemajuan bidang transportasi dan infrastruktur," kata Jokowi saat memimpin sidang kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan Jakarta, Senin (25/5).

Dengan semakin dekatnya puasa dan lebaran, presiden meminta para menterinya mulai menghitung dan menyiapkan kebutuhan pokok masyarakat. Dalam sidang terbatas yang membicarakan masalah nelayan, pertanian, wisata, UMKM, infrastruktur dan energi ini, presiden meminta laporan kemajuan kerja kementerian di bidang tersebut agar ketahui rakyat.

"Kenapa ini perlu dirapatkan dalam sidang kabinet terbatas karena ini yang akan jadi konsentrasi kita dalam program 2016. Kemudian untuk tahun ini kita harap program-program prioritas untuk rakyat harus segera berjalan," harapnya.

Jokowi meminta pembangunan yang akan dikerjakan lebih difokuskan bagi masyarakat kecil, di perbatasan dan pinggiran. Dalam menjalankan program tersebut, Jokowi meminta para menteri dan kepala lembaga negara harus bisa membuat terobosan tanpa melanggar aturan agar pembangunan bisa lebih cepat dan bisa dirasakan oleh rakyat.

"Yang pertama berdayakan nelayan kita, harus berpihak pada kelompok marginal," kata presiden.

Sedangkan dalam bidang pertanian, Jokowi meminta untuk mengamankan panen petani, mengamankan harga dan pasokannya. Bidang pariwisata, presiden meminta untuk mengembangkan pariwisata, terutama sisi Indonesia Timur dan UMKM untuk mengembangkan kewirausahaan dn membangun mental pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement