REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Menjelang mudik lebaran tahun ini, Dinas Bina Marga terus berbenah. Menurut Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Guntoro, pihaknya sedang memperbaiki jalur-jalur yang menjadi jalur alternatif mudik. Perbaikan, terfokus pada dua jalur yaitu Cikamurang dan Jonggol.
"Yang paling rusak memang jalur Cikamurang dan Jonggol. Tapi saat ini sedang dalam proses perbaikan," ujar Guntoro kepada wartawan akhir pekan lalu.
Guntoro mengatakan, untuk jalur Jonggol, proses perbaikan saat ini masih berada dalam proses lelang. Sementara untuk jalur Cikamurang, Dinas Bina Marga saat ini sedang memperbaiki dengan bekerja sama dengan pihak tol Cikapali.
Karena untuk Cikamurang ini, kata dia, jalannya memang dipakai untuk pembangunan jalan tol. "Pembangunan tol kan wara-wiri lewat situ, udah ada perjanjiannya. Makanya setelah tol Cikapali beres, baru diperbaiki," katanya.
Guntoro optimistis, jalur alternatif bisa digunakan untuk mudik lebaran. Meski begitu, Ia kurang yakin jalur alternatif bisa dilalui ketika munggah puasa.
"Kalau pas munggah kayaknya masih berat, karena kontrak juga kan per 1 Juni. Ya paling pas pertengahan puasa lah, bisa dikebut," katanya.
Menurutnya, secara umum jalur-jalur utama untuk mudik sudah siap digunakan. Selain sudah ada Tol Cikapali, jalur utama seperti jalur utara, selatan dan tengah juga sudah siap.
Dikatakan Guntoro, yang masih bermasalah salah satunya di Sumedang. Tapi, itu sedang diperbaiki. "Untuk jalur selatan juga gak ada masalah, Tasik, Garut Insha Allah bisa difungsikan pas mudik,"katanya.
Disinggung mengenai anggaran perbaikan jalur mudik, Guntoro mengaku kebanyakan menggunakan APBN. Karena itu, Ia tak bisa memberikan angka pasti berapa anggaran yang dikeluarkan untuk perbaikan jalur mudik utama maupun alternatif.
"Sumedang dan Tasik itu pakai APBN. Sementara jalur alternatif seperti Cikamurang itu dana perbaikannya ada di pihak tol, mereka yang tahu," katanya.