Sabtu 23 May 2015 20:22 WIB

Selain Beras Plastik, Polisi Waspadai Beras Oplosan

Beras Plastik
Foto: Antara/Risky Andrianto
Beras Plastik

REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sawahlunto, Sumatra Barat, menerjunkan personil guna memantau kemungkinan beredarnya beras plastik (sintetis) di pasar-pasar yang ada di daerah itu, Sabtu (23/5). Kepala Satuan (Kasat) Intelkam Polresta Sawahlunto, AKP Zamzami mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya tindak lanjut jajarannya dalam menyikapi himbauan pemerintah, untuk mengantisipasi peredaran 'beras terlarang' itu di tingkat masyarakat.

"Kegiatan kali ini juga dibantu rekan-rekan dari Satuan Penugasan (Satgas) Pengawasan Barang Bersubsidi, serta seluruh anggota Polsek sejajaran Polresta Sawahlunto," katanya di Sawahlunto, Sabtu (23/5).

Ia mengatakan, sasaran utama pengawasan itu adalah para pedagang beras di Pasar Sapan, Kecamatan Barangin, dan Pasar Sawahlunto, Kecamatan Lembah Segar, karena bertepatan dengan hari pasaran di kedua lokasi tersebut, disamping kios-kios milik masyarakat lainnya. Menurutnya, hingga kini belum ada laporan terkait adanya indikasi peredaran beras plastik atau beras sintetis, baik berupa oplosan, di wilayah hukum jajarannya.

"Kami terus melakukan pemantauan, dan tidak tertutup kemungkinan akan menggelar razia multi sasaran di perbatasan kota ini, guna memotong jalur distribusi peredaran beras plastik tersebut. Apabila ditemukan indikasi atau dugaan adanya upaya oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk mengedarkannya," kata dia.

Ia pun mengimbau masyarakat yang mengetahui atau memiliki informasi yang benar dan akurat terkait beredarnya beras plastik tersebut, agar segera melaporkannya ke pihak kepolisian terdekat untuk ditindaklanjuti sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Hal ini butuh perhatian bersama, sehingga dampak yang bisa ditimbulkan akibat beredarnya barang-barang yang dilarang oleh pemerintah, bisa diantisipasi sejak dini," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Sawahlunto terus memperkuat ketahanan pangan masyarakat dalam menghambat masuknya beras plastik (sintetis) ke daerah itu. Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Pertambangan, Industri, Perdagangan, Koperasi dan Tenaga Kerja (Perindagkopnaker) setempat, Gustav, Jumat (22/5), mengatakan kota itu dikelilingi daerah penghasil beras, dan selama ini masih mampu menjadi benteng kuat dalam menjaga mutu konsumsi pangan masyarakat.

"Pemantauan tetap kita lakukan dan sampai saat ini belum ada laporan terkait beredarnya beras plastik tersebut di Sawahlunto," katanya.

Ia berpendapat, kebutuhan beras masyarakat sejauh ini masih mampu dipenuhi baik oleh petani lokal kota itu, maupun dari daerah sekitarnya. Sehingga memudahkan langkah pengawasan terhadap peredaran beras.

Hal itu semakin diperkuat dengan kebiasaan masyarakat yang lebih memilih beras lokal untuk dikonsumsi, karena kualitas beras lokal yang dihasilkan selama ini termasuk dalam kategori beras kualitas baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement