Sabtu 23 May 2015 17:20 WIB

Bulog Klaim Tak Temukan Beras Sintetis di Seluruh Gudangnya

Buruh mengangkut beras untuk didistribusikan ke sejumlah kecamatan di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Rabu (18/2).
Foto: Antara
Buruh mengangkut beras untuk didistribusikan ke sejumlah kecamatan di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Rabu (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menjelaskan pihaknya tidak menemukan adanya kandungan beras sintetis di dalam gudang Bulog di seluruh Indonesia.

"Kami sudah instruksikan pemeriksaan ke lebih dari 1.500 gudang Bulog di Indonesia, dan alhamdulillah sampai saat ini tidak menemukan indikasi tersebut," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Bulog Fajri Sentosa di Jakarta, Sabtu.

Ia juga telah menginstruksikan kepada seluruh staf gudang Bulog agar lebih mewaspadai peredaran beras sintetis dalam proses penyerapan, penyebaran, dan juga penyimpanan, ujarnya dalam acara diskusi "Polemik: Kejahatan Beras Sintetis".

Namun dengan merebaknya isu tersebut, ia mengaku tetap tenang karena Bulog menyerap beras langsung dari para petani, sehingga resiko peredaran beras sintetis pun bisa diminimalisir.

"Mudah-mudahan beras kami tidak kemasukan itu (beras sintetis), dan kami akan terus meningkatkan kewaspadaan," ujarnya menjelaskan.

Ia pun mengimbau kepada seluruh pihak agar tetap tenang dan tetap bersabar sembari menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan instansi terkait.

"Kita tahu pemerintah dan aparat sudah bereaksi, lebih baik kita beri kesempatan mereka untuk menyelidiki masalah ini. BPOM sedang menganalisa, menteri perdagangan juga minta tolong bareskrim untuk penyelidikan, tunggu saja hasilnya," ujarnya.

Isu beras sintetis pertama kali muncul ketika seorang warga Bekasi Dewi Septiani yang melaporkan dan mengunggah foto beras yang diduga sebagai beras sintetis ke media sosial.

Kejadian tersebut bermula ketika ia memasak beras yang dibelinya di sebuah pasar di Bekasi pada tanggal 13 Mei 2015 dan menemukan keganjilan pada beras tersebut, yaitu tidak matang dan menyatu, dan memiliki bau yang tidak wajar.

"Kalau diamati, bentuk berasnya juga berbeda. Beras asli memiliki guratan di luarnya, dan ada mata putihnya. Sedangkan yang ini (diduga beras sintetis) tidak ada guratan dan polos," ujar Dewi ketika ditemui pada kesempatan yang sama.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement