Jumat 22 May 2015 19:08 WIB

Beras Sintetis Ancam Ketahanan Pangan

Rep: c32/ Red: Taufik Rachman
Walikota Bekasi Rahmat Effendi menunjukan sample beras bercampur bahan sintetis usai memberikan keterangan pers hasil uji laboratorium beras sintetis di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Walikota Bekasi Rahmat Effendi menunjukan sample beras bercampur bahan sintetis usai memberikan keterangan pers hasil uji laboratorium beras sintetis di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Suryani Motik, mendesak pemerintah untuk segera selesaikan kasus penemuan beras sintetis atau beras oplosan. Menurutnya, beras yang juga dikenal masyarakat sebagai beras plastik ini sudah sangat meresahkan masyarakat.

"Kasus beras sintetis itu tentu sangat membahayakan ketahanan pangan nasional," ungkap Suryani dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (22/5). Menurutnya, tak hanya hal tersebut saja tapi kasus beras sintetis juga pastinya membahayakan kesehatan masyarakat.

Lebih lanjut ia menjelaskan, awalnya beras tersebut ditemukan di Pasar Bekasi namun merambah ke berbagai wilayah. Suryani mengungkapkan, di Indonesia sudah mrlenyebar ke Sumatera hingga Bali.

Keadaan tersebut sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, menurut Suryani total dari 350 juta penduduk Indonesia kebanyakan mengkonsumsi beras sebagai makanan utamanya.

Terkait dengan hal tersebut, Suryani meminta pemerintah harus membuat penanganan serius dan efektif. Hal tersebut juga didukung oleh langkah HIPPI yang tengah memotori langkah diversifikasi pangan di seluruh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement