Kamis 21 May 2015 14:09 WIB
Beras plastik

Bulog: Beras Sintetis Ancam Kesehatan Masyarakat Sipil

Rep: Sonia Fitri/ Red: Dwi Murdaningsih
Beras Plastik
Foto: Antara/Risky Andrianto
Beras Plastik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Urusan Logistik (Bulog) menyesalkan keberadaan beras sintetis berbahan plastik yang beredar di pasaran. Sebab, selain merugikan opini soal keamanan pangan Indonesia, yang lebih parah ia pun mengancam kesehatan masyarakat sipil. Makanya Bulog menyatakan dukungan atas upaya pemerintah menuntaskan kasus tersebut sampai ke akar-akarnya.

"Jalur hukum maupun uji laboratorium harus diseriusi, kalau itu beras impor, cek saja dokumennya, pasti ada," kata Direktur Pelayanan Publik Badan Urusan Logistik (Bulog) Lely Pelitasari dihubungi pada Kamis (21/5).

Jika pun ke depannya Bulog diberikan tugas untuk membantu pengecekan di pasaran, ia pun mengaku siap. Sementara itu, Bulog sebagai perusahaan negara yang ditugaskan menjaga stabilitas dan ketersediaan pangan menjamin semua beras yang masuk dan keluar adalah beras asli tanpa campuran bahan berbahaya. Diterangkannya, hal tersebut disebabkan alur barang masuk keluar di Bulog melalui empat saluran yang ketat yakni melalui unit pengelolaan gabah milik Bulog, satuan tugas yang dibentukdari pegawai organik, melalui Gabungan Kelompok Tani dan melalui mitra kerjaBulog di penggilingan.

"Semua penyerapan masuk ke gudang melalui quality control," tuturnya.

Di mana dalam mengontrolan ada cek kadar air, broken dan tingkat kualitas beras. Jadi dipastikan beras Bulog asli. Begitupun ketika beras yang diserap Bulog berstatus impor. Ia telah melalui pengecekan di pelabuhan pengirim dan penerima.

Lely menambahkan, jika ada yang mempertanyakan keaslian beras Bulog, maka sama saja ia meragukan beras yang ditanam petani. Meskipun kehati-hatian tetap harus dilakukan karena beras berbahaya terkadang masuk lewat jalur ilegal dan dioplos sembarangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement