Rabu 20 May 2015 18:00 WIB

Hal-Hal yang Bikin Keluarga Kangen Erri Yunanto

Rep: c 97/ Red: Indah Wulandari
Keluraga dan kerabat serta Tim Sar membawa jenazah pendaki Gunung Merapi, Eri Yunanto (21) saat prosesi pemakaman di Dusun Biru, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Selasa (19/5) malam.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Keluraga dan kerabat serta Tim Sar membawa jenazah pendaki Gunung Merapi, Eri Yunanto (21) saat prosesi pemakaman di Dusun Biru, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Selasa (19/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Suasana rumah Erri Yunanto yang jatuh ke dalam kawah Gunung Merapi diselimuti duka mendalam. Keluarga pun kehilangan kebiasaan unik Erri, yaitu tidur sambil mendengkur.

Kebiasaan inilah yang paling khas dari mahasiswa semester enam jurusan teknik informatika, Universitas Atma Jaya itu.

"Kebiasan unik Erri kalau tidur mendengkur. Itu yang membuat kami kehilangan. Karena setelah ini tidak ada lagi dengkuran adik di rumah," tutur kakak kedua Erri, Eli Fabriani, Rabu (20/5).

Selain itu, Eli terkenang dengan watak adiknya yang pelupa. Menurutnya, Erri sering sekali lupa menyimpan barang-barang penting.

"Misalnya, sering tanya kunci motor di mana. Padahal dia sendiri yang menyimpan," tutur Eli sambil mengenang perilaku adik yang akrab dalam kesehariannya.

Di mata keluarga Erri merupakan anak yang penurut. Senang bersosialisasi dengan berkumpul bersama keluarga dan teman-temannya.

"Erri senang sekali kumpul-kumpul. Tapi saya tidak menyangka kumpul-kumpulnya seperti ini," ujar kakak Erri yang pertama, Bayu Adi Wicaksono menjelang pemakaman.

Pada kesempatan itu ia pun meminta maaf atas kesalahan adiknya. Lalu berterimakasih atas dukungan dan bantuan semua pihak dalam proses evakuasi.

Sang kakak pun menyanpaikan pesan terakhir Erri, "Sebelum meninggal Erri berpesan, jangan berhenti bersahabat. Karena sahabat bisa menjadi saudara," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement