REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak tujuh pangkalan elpiji tiga kilogram disetop suplainya atau dilakukan PHU (Pemutusan Hubungan Usaha). Kebijakan dilakukan karena mereka menjual elpiji tiga kilogram dengan harga di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) dan tidak memasang papan nama.
Branch Manager Pertamina DIY-Surakarta Freddy Anwar, menyebut, ketujuh pangkalan tersebut berlokasi di Kabupaten Bantul dan Sleman. Di samping itu ada satu agen yang diskors selama dua minggu.
"Ada pelanggaran menjual elpiji tiga kilogram di atas HET langsung kami tindak tegas agar masyarakat melihat bahwa Pertamina tidak main-main," tegas dia.
Asisten Manajer External Relations Pertamina MOR IV Jateng-DIY, Robert Marchelino Verieza Dumatubun mengatakan langkanya elpiji tiga kilogram dan tingginya harga elpiji di beberapa wilayah karena bulan Mei ini hari “istimewa”. Di samping banyak hajatan, juga musim libur sekolah .
Sebab itu, Pertamina melakukan operasi pasar murni di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul. Hanya di Kabupaten Kulon Progo yang tidak dilakukan operasi pasar elpiji tiga kilogram. .
"Berarti di sana masih aman," ujarnya.