Rabu 20 May 2015 13:21 WIB
Beras Plastik

Beras Plastik Juga Gegerkan Malaysia

Rep: c35/ Red: Bilal Ramadhan
Beras di Pasar Minggu,Jakarta Selatan
Foto: MgROL 35
Beras di Pasar Minggu,Jakarta Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebelumnya sudah beredar telur buatan dari Cina yang meresahkan warga Indonesia. Kini warga kembali digegerkan dengan kabar adanya beras plastik yang ditemukan di Jawa Barat pada Selasa (19/5) lalu.

Kabar ini ternyata tidak menghebohkan warga Indonesia saja, melainkan juga warga Malaysia yang juga menemukan beras 'palsu' plastik yang berasal dari Cina tersebut. Seperti halnya di Indonesia, kabar tersebut terkuak pertama kali melalui broadcast Whatsapp dan juga di jejaring sosial Facebook.

Dilaporkan bahwa beras sintetis yang terbuat dari plastik tersebut biasa dijual di pasar Cina, terutama di Taiyuan provinsi Shaanxi, Cina. Para ahli kesehatan dan ahli gizi telah memperingatkan bahwa mengkonsumsi beras palsu tersebut, yang telah dicampur dengan resin beracun, dapat merusak sistem pencernaan.

Hasan Malek, Menteri Perdagangan dan Konsumerisme Malaysia mengatakan bahwa ia telah mendengar kabar tersebut, dan ia memperingatkan kepada seluruh petugas yang berwenang harus menangani masalah serius tersebut.

"Kami juga tidak tahu apakah beras tersebut benar-benar telah masuk ke negara kami, namun kami tidak boleh menganggap enteng masalah ini. Dan harus ada penyelidikan lebih lanjut!,'' kata Hasan seperti dilansir Malaysia Today.

Hasan mengatakan bahwa tim investigasi akan fokus pada toko-toko kelontong kecil untuk memeriksa apakah mereka menjual beras palsu tersebut. Pemeriksaan terutama diarahkan ke daerah pinggiran dan pedesaan.

Berdasarkan industri beras mengatakan bahwa jika beras tersebut memang telah masuk ke negaranya, tidak akan dijual terbuka di supermarket. Kabarnya beras plastik tersbut terbuat dari kentang dan ubi jalar, dengan resin sintetik dibentuk menjadi beras seperti aslinya. Beras tersebut telah beredar di Indonesia, India, Vietnam dan juga Singapura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement