Selasa 19 May 2015 21:10 WIB

Korban Longsor Tunggu Tindak Lanjut Pemkab Bandung

Rep: C12/ Red: Yudha Manggala P Putra
Evakuasi korban longsor Pangalengan.
Foto: dok PKPU
Evakuasi korban longsor Pangalengan.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGALENGAN -- Seluruh korban longsor Pangalengan saat ini menunggu tindak lanjut Pemerintah Kabupaten Bandung setelah pencarian korban dinyatakan selesai pada hari ini, Selasa (19/5).

Camat Pangalengan, Yayan Suheryan, mengakui dirinya selalu ditanyakan para warga perihal kelanjutan langkah yang akan dilakukan Pemkab Bandung. Ini diakuinya karena dia yang kerap bersentuhan langsung dengan kondisi korban longsor Pangalengan.

"Warga ingin ada kepastian dan segera mendapat jawaban dari Pemkab Bandung," ujar Yayan di lokasi longsor di Kampung Cibitung, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Selasa (19/5).

Namun, Yayan optimistis pihak Pemkab Bandung bakal segera mengeluarkan langkah berikutnya usai masa tanggap darurat selesai hari ini, Selasa (19/5).

Apalagi, sore ini, kata Yayan, ada pertemuan seluruh elemen terkait, mulai dari SKPD terkait, muspida, dan yang lainnya akan membahas kelanjutan nasib para korban. "Hasil pembahasan ini tentu menjadi jawaban dari masyarakat," ujar dia.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh bupati secara langsung. Ini dilakukan untuk mematangkan konsep yang sudah ada dan membicarakan hal yang lebih teknis lagi. "Apalagi, setelah penutupan, BPBD di sini langsung merapat ke rumah dinas bupati," kata dia.

Permintaan masyarakat Pangalengan, lanjut Yayan, yakni ditempatkan ke kawasan yang jauh lebih aman. Hingga kini, sudah ada tiga kawasan aman yang akan menjadi opsi tempat relokasi untuk para korban. Tiga kawasan tersebut, berada di Cikakapa, Cinyiruan dan Munjul. "Semua fasilitas sudah ada di situ. Kondisinya jauhlah dari bahaya," tutur dia.

Kendati begitu, ia pun mengakui, Kecamatan Pangalengan memang memiliki banyak titik yang rawan terjadi bencana. "Dan ini sudah dijawab dengan dilakukannya mitigasi oleh Badan Geologi," ujar dia.

Namun, ia juga meminta Badan Geologi agar dilakukan mitigasi terhadap seluruh wilayah di Pangalengan. "Lokasi mana saja yang rawan, itu harus diketahui kami, sehingga kejadian ini bisa diminimalisir," tutur dia.

Untuk PTPN VIII sendiri, menurut dia, bakal siap membantu sesuai dengan apa yang sudah menjadi keputusan bersama. Perusahaan tersebut, kata dia, pun berencana memberikan bantuan berupa dana sebesar Rp 750 per keluarga untuk keperluan sewa rumah sementara. " Semoga (bantuan) ini tidak lama (turunnya)," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement