REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM Sudirman Said menanggapi reaksi keras mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas pernyataannya soal pemberantasan mafia migas di Indonesia. Secara tersirat, Sudirman mengatakan bahwa semua pihak sebenarnya tahu betul keberadaan mafia migas yang beroperasi di Tanah Air.
"Mengenai situasi pengelolaan migas di masa lalu, saya yakin para pengelola, pemerintah dan juga berbagai stakeholders tahu persis situasinya," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (19/5).
Khusus mengenai Petral, ia mengatakan bahwa semua keputusan yang diambil terkait perusahaan migas tersebut selalu melibatkan presiden. Termasuk saat dirinya mendorong pembubaran anak perusahaan Pertamina itu.
Sudirman melanjutkan, sebagai menteri, ia hanya meneruskan tugas menata semua aspek pengelolaan ESDM yang ada di Tanah Air. Karenanya, ia tak mau memperpanjang persoalan tersebut dengan SBY. "Mohon tidak diperpanjang, karena sebetulnya yang kita lakukan semata-mata menata hal yang yang seharusnya sudah lama ditata. Jadi itu saja," ucap dia.
Seperti diketahui, SBY menganggap Sudirman telah memfitnah dan melakukan pencemaran nama baik terhadap dirinya. Hal ini setelah Sudirman mengatakan bahwa pemberantasan mafia migas selalu berakhir di meja SBY.
Melalui akun Twitter @SBYudhoyono, ia menuntut Sudirman melakukan klarfikasi atas pernyataannya tersebut. "Berita ini saya pandang sudah termasuk fitnah dan pencemaran nama baik. Saya masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak yang menyebarkan," cuit SBY.