Ahad 17 May 2015 10:58 WIB

Polisi 'Usir' Wartawan Dari Rekontruksi Abraham Samad

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Satya Festiani
Garis Polisi. Ilustrasi
Foto: Antara
Garis Polisi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pihak kepolisian Polda Sulselbar tengah melakukan rekontruksi kasus Ketua non-aktif Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad di kantor Kecamatan Panakkukang. Namun pihak polisi terkesan tertutup dan menghalangi wartawan untuk melakukan peliputan.

Hal ini ditandai dengan police line yang dipasang oleh pihak polisi di depan pintu masuk kantor Camat Panakkukang. Selain itu, penyidik dari Polda Sulselbar juga telah mengisyaratkan tidak mau memberi komentar sedikitpun mengenai jalannya rekontruksi dan apa yang mereka dapatkan dari hasil

Kasubdit IV Reskrimum Polda Sulsel AKBP Adip R mengatakan bahwa dirinya enggan berkomentar banyak hal tentang kegiatan rekontruksi. Malahan dia meminta belasan jurnalis untuk keluar dari kantor camat yang akan digunakan untuk persiapan dan pelaksanaan rekonstruksi.

"Kami harap wartawan menunggu di luar bangunan kantor camat demi memberikan ruang gerak bagi penyidik dalam melaksanakan tugasnya. Saya tak akan berkomentar mengenai rekonstruksi ini, sebelum dan setelah pelaksanaan karena saya tidak berkompeten melakukannya, "ujar Adip, Ahad (15/5).

Dalam rekontruksi ini, didatangkan juga kakak kandung Abraham yaitu Imran Samad. Imran sendiri merupakan camat Panakkukang yang dianggap turut serta dalam kasus Abramah karena Imran yang bertanda tangan untuk pemalsuan data Feriyani Lim di Kantor Camat Panakkukang.

Sayang dalam rekontruksi ini, Abraham Samad maupun Feriyani Lim tidak hadir. Mereka berdua digantikan oleh anggota kepolisian Polda Sulselbar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement