Jumat 15 May 2015 13:53 WIB
Didi Petet meninggal dunia

Bukan Sunda Asli tapi Didi Petet Besarkan Budaya Sunda

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Joko Sadewo
Didi Petet (tengah) dalam film Kabayan.
Foto: Republika/M. Akbar
Didi Petet (tengah) dalam film Kabayan.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Berpulangnya aktor senior Indonesia Didi Petet, mendapat sorotan dari seluruh warga. Tak terkecuali dengan Bupati Purwakarta, Jabar, Dedi Mulyadi. Bupati dengan ciri khas berikat kepala tersebut sangat kehilangan aktor yang aslinya bernama Didi Widiatmoko tersebut.

"Saya, dan masyarakat Purwakarta sangat kehilangan aktor terbaik sekaligus budayawan tersebut," ujar Dedi, Jumat (15/5).

Menurut Dedi, Didi Petet adalah budayawan yang hebat. Karenanya, kepergian Si Kabayan tersebut membuat semua orang kehilangan. Apalagi, Kang Bahar dalam Preman Pensiun itu, merupakan sosok yang hebat, dan mempunyai peran yang luar biasa, dalam bidang seni dan budaya.

Selain itu, sosok Didi petet juga merupakan budayawan yang sangat berkarakter terutama dalam membesarkan kebudayaan sunda. Meskipun ia bukan pituin (asli) dari sunda. "Pak Didi Petet itu sosok yang luar biasa, cerdas, lucu, dan hebat. Kami benar-benar merasa kehilangan," ujarnya.

Hal yang paling berkesan dari Didi Petet, menurut Dedi, yaitu saat Didi Petet berperan sebagai Si Kabayan. Dalam film itu Didi Petet benar-benar menjelma sebagai sosok orang Sunda seutuhnya, yang konsisten pada cintanya terhadap tanah leluhur.

Dedi Mulyadi juga mengaku, sebenarnya ia akan menggelar drama musikal dan bekerja sama dengan Didi Petet. Dalam proyek seni itu, almarhum merupakan sutradaranya.

Acara itu, rencananya mulai digarap pada  Agustus mendatang. Namun, hal itu tidak kesampaian. Karena, Didi Petet telah dipanggil pulang terlebih dulu oleh Sang Maha Kuasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement