REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menghimbau jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat tidak dipegang kader yang menjabat anggota DPR RI. Sebab sebagai seorang Sekjen, otomatis tanggung jawab pekerjaannya akan sangat berat.
"Saya sarankan jangan yang menjabat sebagai anggota DPR juga," kata pria yang akab disapa Toto ini saat dihubungi Republika, Rabu (13/5).
Anggota DPR dinilainya memiliki kewajiban melayani rakyat Indonesia. Sementara jabatan sekjen di dalam partai berhubungan dengan kemajuan roda organisasi ke depannya. Perlu kerja keras dan kefokusan dari seorang sekjen untuk memimpin partai.
Ia menilai kesibukan yang bertentangan ini justru akan menghambat kinerja dua jabatan masing-masing. "Persoalan memperjuangkan rakyat akan terganggu begitu juga masalah partai yang juga tidak bisa dikesampingkan kader," ujarnya.
Oleh karena itu ia menilai jabatan tersebut harus diberi kepada kader mumpuni lainnya supaya tidak ada double job yang nantinya justru merugikan. Toto tidak bisa menyebutkan satu dua nama elit partai yang cocok dengan nama ini.
Namun ia menyarankan agar terlepas dari bayang-bayang Susilo Bambang Yudhoyono maka tokoh yang dipilih tidak ada hubungan kekerabatan.