Rabu 13 May 2015 13:30 WIB

Ibas Jadi Sekjen, Demokrasi Partai Demokrat tak Berjalan

Rep: C26/ Red: Bayu Hermawan
Seorang pekerja menyelesaikan pemasangan atribut persiapan kongres Partai Demokrat ke-IV di Hotel Shangrila, Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/5).
Foto: AntaraZabur Karuru
Seorang pekerja menyelesaikan pemasangan atribut persiapan kongres Partai Demokrat ke-IV di Hotel Shangrila, Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Pol-tracking Institute, Hanta Yudha menilai Partai Demokrat akan semakin dicap sebagai partai keluarga, jika Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) kembali dipilih sebagai Sekretaris Jenderal.

"Secara internal tidak bermasalah, tapi dari sisi eksternal yaitu persepsi publik," kata Hanta saat dihubungi ROL, Selasa (12/5).

Menurutnya, secara eksternal partai ini akan menimbulkan citra partai keluarga. Publik dapat menilai sistem demokrasi dan regenerasi tidak berjalan di partai ini.

"Karena posisi penting dalam kepemimpinan lagi-lagi dipegang tokoh yang memiliki hubungan kekerabatan," ujarnya.

Ia menghimbau alangkah baiknya posisi itu mengalami pergantian. Paling tidak jika posisi ketua umum tetap milik SBY maka jabatan sekjen harus digeser ke tokoh mumpuni lainnya.

"Banyak tokoh lain yang lebih baik untuk mendampingi SBY, dalam memimpin partai,".

Namun Hanta enggan menjawab siapa saja elit-elit Demokrat yang layak berada di posisi itu. Ia menambahkan jangan sampai kondisi seperti itu mengesankan kongres yang tengah berlangsung di Surabaya itu hanya formalitas partai saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement