Selasa 12 May 2015 19:28 WIB

Jaga Perbatasan, Kalbar Usulkan Pembangunan Pangkalan Militer

Rep: C85/ Red: Agung Sasongko
Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Foto: Skyscrapercity.com/ca
Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Gubernur Kalimatan Barat Cornelis menyatakan keinginannya untuk membangun sebuah pangkalan militer di daerah perbatasan. Idenya ini berdasarkan fakta bahwa Kalbar merupakan provinsi yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan yang penuh konflik.

Cornelis menyebut, konflik wilayah di Laut Cina Selatan yang melibatkan Filipina, Malaysia, dan Cina, membuat Indonesia mau tidak mau harus ikut waspada.

"Pangkalan militer di Paloh harus dibangun. Karena 100 tahun ke depan kita tidak tahu apa yang terjadi. Negara mereka bersengketa. Dan kita harus jaga. Minimal kita bikin pangkalan militer seperti di San Diego," ujar Cornelis saat menghadiri silaturahim gubernur seluruh Indonesia bersama dengan Menteri PPN Andrinof Chaniago, Selasa (12/5).

Mengenai dana untuk pembangunan pangkalan militer ini, Cornelis menyebut bahwa pemerintah pusat bisa saja mengalihkan dana dari pembatalan pembangunan jembatan Selat Sunda. "Paling tidak Bappenas punya keberanian pembangunan jembatan Selat Sunda, kalau bisa dananya dioper ke Kalbar," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, gubenur lain yang hadir juga menyatakan kesulitannya dalam membangun daerah perbatasan. Selain Kalbar, sejumlah hambatan pembangunan di perbatasan juga dirasakan di Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Filipina dan Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement