REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Amerika Serikat (AS) diketahui mulai memindahkan sejumlah pesawat tempur dan kapal dari pangkalan-pangkalan militer di Timur Tengah. Pemindahan itu terutama dilakukan pada sejumlah pangkalan yang dinilai rentan terhadap kemungkinan serangan dari Iran. Demikian pernyataan dua pejabat AS yang dikutip Arab News, Kamis (19/6/2025).
Kedua pejabat AS, yang enggan disebutkan namanya, membenarkan bahwa pemindahan pesawat dan kapal ini adalah bagian dari upaya perlindungan pasukan AS. Namun, mereka menolak memperinci jumlah aset yang dipindahkan serta ke mana tujuan pemindahan itu.
Salah satu pejabat mengungkapkan, pesawat-pesawat yang sebelumnya tidak ditempatkan di hanggar kini telah dipindahkan dari Pangkalan al-Udeid. Adapun kapal-kapal perang telah digeser dari pelabuhan di Bahrain, yang merupakan markas Armada Kelima Angkatan Laut AS.
"Ini bukan hal yang luar biasa. Perlindungan pasukan kami adalah prioritas utama," ujar pejabat itu.
Reuters sebelumnya telah melaporkan pergerakan sejumlah besar pesawat tanker ke Eropa dan pengerahan aset militer tambahan ke Timur Tengah, termasuk lebih banyak jet tempur.
Sebuah kapal induk yang sebelumnya berada di wilayah Laut China Selatan juga sedang menuju kawasan Timur Tengah.
Bloomberg News melaporkan, para pejabat tinggi AS sedang bersiap untuk kemungkinan serangan terhadap Iran dalam beberapa hari ke depan. Meski demikian, laporan itu menekankan, "situasinya masih berkembang dan bisa berubah sewaktu-waktu."
Pada Rabu (18/6/2025), Presiden AS Donald Trump berbicara dengan wartawan di luar Gedung Putih. Ia masih enggan mengungkapkan apakah telah membuat keputusan untuk ikut serta dalam kampanye militer Israel.
View this post on Instagram
"Saya mungkin akan melakukannya. Saya mungkin tidak akan melakukannya. Tidak ada yang tahu apa yang akan saya lakukan," kata Trump.
Kedutaan Besar AS di Qatar pada Kamis (19/6/2025) telah mengeluarkan peringatan yang membatasi akses sementara bagi personel kedutaan ke Kompleks al-Udeid. Area yang berlokasi di gurun dekat Doha itu adalah pangkalan militer terbesar milik AS di Timur Tengah.