REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan Dewi Motik mengatakan bisnis prostitusi online memiliki kaitan dengan maraknya konten pornografi di dunia maya. Hal ini dia sampaikan ketika melakukan diskusi prostitusi online yang melibatkan selebriti di Gedung Humas Polri, Jakarta, Selasa (12/5).
"Maaf jika saya harus bicara jika dahsyat dan membabi-butanya konten pornografi di dunia maya," ungkap Dewi ketika diskusi sedang berlangsung. Dewi, yang juga bekerja pada Menkominfo sebagai anti konten pornografi mengungkapkan hal itu tidak mudah untuk diberangus.
Hal ini karena, lanjutnya, di satu sisi internet juga memiliki nilai positif untuk membangun generasi bangsa. "Tapi di sisi lain, internet juga bisa menghancurkan moral remaja," ucap Dewi.
Selanjutnya, dia mengapresiasi Polri yang mampu menyingkap adanya bisnis prostitusi di dunia maya. "Saya senang karena kita bisa bekerja sama dengan Polri untuk mematikan bisnis prostitusi ini," tambahnya.
Merebaknya temuan bisnis prostitusi online, yang juga melibatkan selebritis tanah air, membuat Divisi Humas Polri mengadakan pertemuan dan diskusi dengan beberapa tokoh, di antaranya mantan menteri agama Tuty Alawiyah, pengamat pendidikan Dewi Motik dan selibiriti Maia Estianty. Dalam diskusi tersebut, mereka membahas sebab dan penjelasan perihalnya munculnya bisnis prostitusi di Indonesia.