REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Sejumlah petani di Desa Bojong, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terpaksa membendung sungai kecil agar dapat mengairi sawah yang mulai retak-retak akibat kekeringan.
"Kami seharusnya sudah mengolah sawah tapi nggak ada air, masa tanam akhirnya terlambat. Bahkan, tanah di sawah pun retak-retak," kata Ketua Kelompok Tani Jaya Sansuwito di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Selasa (12/5).
Oleh karena itu, anggota Kelompok Tani Jaya sepakat bergotong royong membendung sungai kecil di tengah sawah untuk mengairi sawah seluas 50 hektare.
Menurut dia, bendungan setinggi satu meter tersebut dibuat secara sederhana menggunakan bambu dan kayu yang ditimbun dengan tanah. Setelah terbendung, air dipompa untuk mengairi sawah.
"Dana untuk membuat bendungan dan sewa pompa dikumpulkan secara swadaya," katanya.
Ia mengharapkan pemerintah segera memperbaiki saluran irigasi di Desa Bojong karena banyak yang telah rusak sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk mengairi sawah meski ada airnya.
Dari pantauan, tinggi genangan air di sungai kecil yang memiliki lebar sekitar tigasmeter itu sebelum dibendung hanya sekitar 5 centimeter sehingga sulit dipompa.
Akan tetapi setelah dibendung, genangan air meninggi sehingga dapat disedot dengan pompa untuk dialirkan ke sawah yang mengalami kekeringan