Senin 11 May 2015 22:20 WIB
Prostitusi Artis

Prostitusi Artis Menyeruak, Komnas Perempuan: Tubuh PSK Bukan Mesin

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Artis Amel Alvi dikawal aparat Polres Metro Jakarta Selatan.
Foto: Twitter
Artis Amel Alvi dikawal aparat Polres Metro Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menilai bahwa tidak ada perempuan pekerja seks komersial (PSK) yang merasa bahagia bekerja dalam lingkaran prostitusi. Karena mereka tubuhnya bukanlah mesin.

Menurut Ketua Subkomisi Partisipasi Masyarakat Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Mariana Amirrudin, maraknya berita prostitusi online yang bahkan menjerat kalangan artis sebagai PSK harus diusut semua pihak, terutama polisi. Mulai dari penyelidikan kenapa PSK ini mau dijual, hingga siapa mucikarinya.

Ia meminta aparat hukum tidak semata-mata melihatnya dari hukum positif. Ia menjelaskan, PSK ini memiliki jaringan dan mucikarinya. Sebesar apapun uang yang mereka dapat, tetap dipotong untuk mucikarinya.

“Memangnya tubuh perempuan itu mesin seks?secara natural, tidak ada pekerja seks yang bahagia karena tubuhnya bukan mesin. Mungkin PSK ini minum obat-obatan sehingga tidak merasakan apa-apa,” ujarnya, di Jakarta, Senin (11/5).

Pihaknya juga meminta aparat hukum menyelidiki siapa saja pembeli seks PSK ini, dan darimana mereka mendapat uang sebanyak itu. Sebab, kata dia, dimana ada uang di prostitusi online maka disitulah prostitusi berjalan. Pihaknya menyoroti kenapa orang mau mengeluarkan uang puluhan hingga ratusan juta untuk seks.

“Misalnya pembeli ini adalah pejabat, maka darimana asal uang itu?” tanyanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement