Senin 11 May 2015 19:45 WIB

Kericuhan Kecil Warnai Kongres Demokrat

Rep: Andi Nurroni/ Red: Bayu Hermawan
Seorang pekerja menyelesaikan pemasangan atribut persiapan kongres Partai Demokrat ke-IV di Hotel Shangrila, Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/5).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Seorang pekerja menyelesaikan pemasangan atribut persiapan kongres Partai Demokrat ke-IV di Hotel Shangrila, Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Hari pertama penyelenggaraan Kongres ke-IV Partai Demokrat, Senin (11/5) diwarnai kericuhan kecil. Perdebatan dalam nada tinggi sempat terjadi antara panitia dengan sejumlah mantan Ketua DPC yang merasa dipecat dengan cara tidak prosedural.

Kejadian tersebut berlangsung di salah satu ruangan tempat penyelenggaraan kongres, di lantai tiga Hotel Shangri-La.  Informasi adanya dialog tersebut secara terbatas diketahui wartawan melalui pesan BBM maupun WhatsApp. Beberapa pewarta bergegas menuju ke lokasi.

Di ruangan tersebut, beberapa mantan ketua DPC difasilitasi panitia bertemu dengan pihak Dewan Kehormatan. Tak berselang lama, salah seorang mantan ketua DPC digiring keluar ruangan oleh sejumlah penjaga keamanan.

Diketahui kemudian, pria yang digelandang keluar adalah mantan ketua DPC dari Barito Timur bernama Paulus Kya. Tidak cukup jelas apa yang dikatakan Paulus karena keriuhan yang timbul dari kerumunan belasan penjaga keamanan dan panitia yang berusaha mendorongnya. 

"Ayo yang mau ribut sama saya," teriak salah seorang panitia yang berusaha mengusir Paulus keluar dari area perundingan. Tak gentar menghadapi panitia dan petugas pengamanan, Paulus sempat mendesak balik, sehingga sempat terjadi saling dorong.

Namun akhirnya dia terdesak dan membiarkan dirinya dibawa oleh para petugas pengamanan. Diapit beberapa orang petugas, Paulus dibawa menggunakan lift. "Keamanan, tolong yang tidak berkepentingan, tolong dikeluarkan," sahut salah seorang panitia.

Kejadian tersebut berlangsung dengan singkat. Wartawan yang berusaha mendalami persoalan di sana segera diminta meninggalkan tempat dan digiring petugas keamanan untuk menjauh. 

Sebelumnya, sejumlah mantan Ketua DPC yang mengaku dinonaktifkan dari jabatannya dengan cara semena-mena. menuntut hak suara di dalam kongres. Kelompok yang mengatasnamakan Kaukus Penyelamat Partai Demokrat (KPPD) tersebut dimotori oleh mantan ketua DPC PD Kota Pasuruan Dandy Kukuh dan mantan ketua DPC PD Nganjuk M Basuki.

Mereka mengklaim, jumlah ketua DPC yang diberhentikan dengan cara tidak proseduran jumlahnya 161 orang dari seluruh Indonesia. Meski begitu, dalam siaran pers, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menyampaikan, jumlah ketua DPC yang diganti berjumlah 81 orang.

"Penyebab restrukturisasi dan penunjukan Plt bermacam-macam. Ada yang mengundurkan diri, ada yang menjadi tersangka, ada yang pindah partai, ada juga karena daerahnya mengalami pemekaran," ujar Syarif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement