REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peredaran informasi prostitusi kelas kakap yang dilakukan RA tersebar dari mulut ke mulut. RA hanya mengandalkan media sosial seperti Blackberry Messanger dan Whatsapp untuk mengedarkan perempuan asuhannya.
"Tidak pakai situs, hanya dari mulut ke mulut. Biasanya, dari BBM dan Whatsapp saja," ujar pria yang akrab dipanggil Obbie saat ditemui Republika, di Polres Jakarta Selatan, Senin (11/5).
Obbie mengatakan, para artis dan pelanggan sudah tau bahwa dirinya memang berprofesi sebagai penyalur perempuan bayaran. Meski ia juga dikenal sebagai makeup artis, namun para pelanggan sudah tahu betul kemana harus mencari perempuan bayaran melalui dirinya.
Biasanya, para pelanggan hanya satu kali saja transaksi melalui dirinya. Jika si pelanggan puas atas pelayanan perempuan tersebut, biasanya mereka langsung berhubungan secara pribadi. Obbie mengatakan biasanya, para pelanggan langsung menghubungi si perempuan jika hubungan mereka berlanjut.
Obbie mengakui hanya mendapatkan keuntungan 20 persen dari total tarif yang dipatok pada seorang perempuan tersebut. Selebihnya, semua terplot untuk biaya hotel dan bayaran si perempuan. Selain itu, dari bayaran tersebut biasanya ia masih harus mengeluarkan biaya untuk taksi mengantarkan si perempuan ke pelanggan.
Obbie ditangkap oleh Polres Jakarta Selatan Sabtu (9/5) saat sedang melakukan transaksi di hotel bintang lima di Jakarta Selatan. Ia ditangkap bersama dengan seorang perempuan berinisial AA. Mereka ditangkap oleh Satuan Reskrim Polres Jakarta Selatan karena terlibat dalam lingkaran prostitusi kelas kakap.