Ahad 10 May 2015 21:56 WIB

Empat Pahlawan Reformasi Jadi Nama Jalan

Rep: EH Ismail/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah mahasiswa dari Universitas Trisakti menggelar aksi memperingati 17 tahun reformasi di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (3/5).   (Republika/Agung Supriyanto)
Sejumlah mahasiswa dari Universitas Trisakti menggelar aksi memperingati 17 tahun reformasi di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (3/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Trisakti (Usakti) menjadikan empat pahwalan reformasi sebagai nama jalan di kawasan Kampus Usakti Nagrak, di Jalan KH Rafei-Alternatif Cibubur, Kelurahan Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Pemberian nama jalan terhadap keempat pahlawan reformasi tersebut dilakukan menjelang acara puncak Peringatan 17 Tahun Tragedi 12 Mei 1998.

Dalam tragedi 12 Mei tersebut, empat mahasiswa Usakti gugur tertembak saat melakukan aksi damai memperjuangkan reformasi di dalam halaman kampus Universitas Trisakti, di Semanggi, Jakarta.

“Kami memberikan nama jalan di kampus kami dengan nama Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Ini merupakan bentuk penghargaan kami terhadap para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan reformasi 17 tahun yang silam,” kata Wakil Rektor III Usakti Hein Wangania di Kampus Usakti Nagrak, Bogor, Sabtu (9/5).

Acara pemberian nama jalan itu juga dihadiri Rektor Usakti Profesor Thoby Mutis dan para orangtua empat pahlawan reformasi, yaitu ibunda Elang Mulia Lesmana, Hiratety, ibunda Hery Hartanto, Lasmiyati, ibunda Hendriawan Sie, Karsiah, dan ibunda Hafidin Royan, Sunarmi.

Hein melanjutkan, pemberian nama jalan diharapkan dapat memberikan semangat kepada mahasiswa lain untuk terus berjuang tampa pamrih demi Indonesia yang lebih baik. “Dengan pemberian nama jalan ini, kita juga ingin agar masyarakat tetap ingat dan tidak melupakan perjuangan mereka,” ujarnya.

Ketua Tim Pemulihan dan Informasi Usakti yang juga merupakan saksi hidup peristiwa tragedi 1998 Advendi Simangunsong menyatakan, pemberian nama jalan tersebut merupakan simbol dari bentuk perjuangan agar seluruh civitas akademika Usakti terus mengenang dan mencontoh perjuangan para pahlawan reformasi. “Peringatan tragedi 12 Mei juga bukan hanya sekadar tradisi dan kegiatan rutin biasa bagi kami, namun bagi kami 12 Mei adalah Hari Pahlawan sebagai tanda pengingat untuk terus berjuang,” ujarnya.

Acara pemberian nama jalan pahlawan reformasi itu merupakan rangkaian Peringatan 17 Tahun Tragedi 12 Mei 1998 yang masih akan dilaksanakan hingga acara puncak yang dilakukan pada tanggal 11 Mei 2015 berupa malam renungan dan upacara serta napak tilas tragedi Trisakti yang akan dilakukan pada 12 Mei dan ditutup dengan aksi damai yang akan dilakukan di Jalan Medan Merdeka Selatan.

“Kemarin Civitas Akademika Usakti juga telah melakukan ziarah ke makam para pahlawan reformasi di TPU Al Kamal dan TPU Tanah Kusir, Jakarta serta makam keluarga di Sirnagalih Bandung,” ujar Advendi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement