Jumat 08 May 2015 12:08 WIB

Negara Islam Selenggarakan Forum Kerja Sama Riset Vaksin

Rep: c13/ Red: Dwi Murdaningsih
 Proses pembuatan vaksin. (dok. Biofarma)
Proses pembuatan vaksin. (dok. Biofarma)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Negara Islam yang tergabung dalam Organization of Islamic Conference (OIC) akan menyelenggarakan forum kerjasama dan riset negara-negara Islam mulai hari ini hingga dua hari ke depan. Menurutnya, OIC akan melakukan forum ini pada 8 -10 Mei 2015 di Tunisia.

Corporate Secretary Biofarma, M Rahman Rustan mengatakan kegiatan ini dilakukan karena ada kebutuhan besar negara-negara Islam terhadap vaksin. Menurutnya, salah satu tantangan terbesar negara Islam saat ini itu berkaitan dengan belum adanya kemampuan negara Islam untuk memproduksi vaksin.

Rahman juga mengungkapkan, sejauh ini hanya tujuh hingga sembilan negara OIC yang sudah memiliki perusahaan untuk memproduksi vaksin sendiri. Kemudian, tambahnya, hanya perusahaan vaksin Indonesia, yakni Biofarma saja yang baru diakui oleh badan dunia untuk ruang lingkup di kawasan negara-negara Islam dunia.

Rahman mengakui sampai saat ini masih banyak negara-negara Islam yang belum memiliki perusahaan vaksin. Dia juga mengungkapkan, negara-negara tersebut juga masih bergantung kepada negara-negara maju untuk mendapatkan dan mengimpor vaksin. Oleh sebab itu, Rahman mengatakan OIC bersama Biofarma akan melakukan diskusi ihwal hal ini agar negara-negara Islam bisa mengurangi impor vaksin dari negara-negara maju.

Selain itu, menurut Rahman, pada forum itu juga OIC bersama Biofarma akan siap menyatakan bantuannya untuk kerjasama dengan negara-negara OIC yang belum memiliki perusahaan vaksin sendiri. Dalam hal ini, kata dia, OIC dan Biofarma akan membantu mengembangkan teknologi mereka untuk menyiapkan perusahaan vaksin.

“Kita akan melakukan kerjasama dengan mereka untuk mengembangkan perusahaan vaksin di negara mereka sendiri,” ujar Rahman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement