Kamis 07 May 2015 21:30 WIB
WNI Gabung ISIS

INSISTS: Perintah Jihad Banyak Disalahartikan

Mencegah Paham Radikal.  (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mencegah Paham Radikal. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) Dr Hamid Fahmi Zarkasy mengungkap, ancaman paham radikalisme, terutama dari penyebaran propaganda Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), bisa dicegah dengan menyebarkan pengetahuan makna agama Islam yang benar.

"Radikalisme itu terjadi karena masih ada pemahaman agama Islam yang kurang dari sebagian orang," katanya, Kamis (7/5).

Ia mencontohkan tentang perintah jihad yang memiliki banyak makna namun hanya dipahami sebagai perintah untuk mengangkat senjata. "Sikap-sikap seperti inilah yang harus diluruskan, karena Islam itu adalah agama yang menyeluruh. Tidak bisa hanya menekankan yang satu lalu meninggalkan yang lain," katanya.

Untuk itu, pendidikan tentang pemahaman Islam yang benar harus diperbanyak. terutama bagi aktivis mahasiswa, pelajar, dan organisasi kemasyarakatan (ormas), sehingga mereka bisa memahami Islam secara paripurna atau komprehensif sebagai agama ilmu pengetahuan, bukan agama kekerasan.

"Penekanan itu perlu disebarkan ke masyarakat karena saat ini masyarakat kita lemah dalam ilmu pengetahuan, khususnya agama, sehingga mereka lebih mengedepankan 'okol' (otot) dibandingkan dengan akal," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement