REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat politik dari lembaga penelitian Cyrus Network Hasan Nasbi memandang bahasa tubuh yang ditampilkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) belakangan ini, menunjukkan keinginannya menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017.
"Ridwan dengan bahasa tubuhnya, sepertinya memang ingin maju ke Jakarta (sebagai calon Gubernur). Tapi ini tentu butuh dikonfirmasi," kata CEO Cyrus Network Hasan Nasbi dalam diskusi bertajuk Menakar Peluang Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini memimpin DKI Jakarta, di Jakarta, Kamis.
Hasan mengatakan hal-hal yang mengindikasikan keinginan Ridwan Kamil menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017 nanti, antara lain langkahnya yang terlihat menjadikan pagelaran Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 sebagai panggung politik.
"Kita tidak tahu apa motivasinya menjadikan KAA sebagai panggung. Tapi dugaan kita untuk menaikkan rating dan pembicaraan umum," ujar Hasan Nasbi.
Sementara itu untuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Hasan menilai dari bahasa tubuhnya, yang bersangkutan tidak berencana maju ke Jakarta.
"Risma sepertinya tidak ya. Tapi kalau Ridwan Kamil dan Risma maju, mereka berdua akan menjadi kompetitor potensial Ahok nantinya. Ahok tidak bisa anggap remeh Ridwan Kamil, gemanya sepertinya akan setara pilpres kalau yang maju orang-orang bagus," tutur dia.
Meskipun demikian, Direktur Riset Cyrus Network Eko David Afianto mengatakan berdasarkan survei terhadap 1.000 responden di 42 kecamatan di DKI Jakarta, Ahok masih unggul di pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dibandingkan tiga kompetitornya yakni Ridwan Kamil, Risma dan Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful.
"Posisi Ahok di angka 37,3 persen, menyusul dibawahnya Ridwan Kamil 23,8 persen, Tri Rismaharini 18,3 persen, dan Djarot Saiful 6,3 persen," ungkap dia.