Rabu 06 May 2015 21:06 WIB

Jawa Barat Rangking 1 Daerah Rawan Longsor

Rep: C85/ Red: Djibril Muhammad
 Sejumlah personil gabungan TNI, Basarnas dan polisi melakukan pencarian korban longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (6/5).   (foto : Septianjar Muharam)
Sejumlah personil gabungan TNI, Basarnas dan polisi melakukan pencarian korban longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (6/5). (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Geologi Surono menyebut Jawa Barat adalah daerah yang menyandang peringkat pertama untuk daerah dengan kerawanan longsor tertinggi di Indonesia. Jawa Barat bagian tengah ke selatan, kata Surono, adalah yang paling rawan.

"Karena memang banyak daerah rawan. Jabar tengah ke selatan apalagi. Daerah nya subur serapan air yang bagus tapi dengan kondisi tanah yang bekas letusan gunung api mudah diolah tapi juga labil. bagus untuk pertanian dan bagus untuk resapan air tapi tidak bagus untuk langsung," ujarnya, Rabu (6/5).

Untuk melakukan mitigasi bencana inj, Surono menyebut, pihak nya telah menyiapkan peta rawan bencana untuk setiap provinsi. Selain itu, pihaknya bersama dengan BPBD dengan aktif melakukan kajian di daerah masing masing dan juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Kalau semua kabupaten sudah ada peta rawan longsor. Di Jawa semua sudah dapat. Kita sampai situ. Kalau seperti kemarin kita lakukan kajian di lapangan kota beri rekomendasi. Tapi pada dasarnya peta digunakan untuk penataan ruang yang basisnya untuk perlindungan masyarakat. Tata ruang. Misal masyakarat tidak boleh tinggal di sini karena rawan longsor," ujarnya.

Sebelumnya, bencana tanah longsor terjadi di Pengalengan, Jawa Barat pada Selasa (5/5) yang menewaskan setidaknya empat. 9Sebanyak sembilan lainnya masih dalam pencarian. Selain korban jiwa, bencana ini memutus jalur pipa uap panas bumi milik Star Energy dan menghentikan pasokan 227 MW listrik untuk PLN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement