Rabu 06 May 2015 21:15 WIB

Populasi Badak dan Harimau Sumatra Mengkhawatirkan

Rep: Hilyatun Nishlah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Badak Jawa
Foto: ANTARA
Badak Jawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kehutanan mengungkapkan pertumbuhan populasi Badak dan Harimau Sumatra kini semakin terancam. Jumlah kedua hewan ini terus mengalami penurunan yang cukup mengkhawatirkan.

"Indonesia memiliki dua dari lima jenis badak di dunia, yaitu badak jawa dan badak Sumatra. Saat ini, badak jawa hanya ada di Indonesia, " ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tachrir Fathoni, dalam Lokakarya Badak dan Harimau Sumatra di KLHK, Jakarta, Rabu (6/5).

Padahal, sebelumnya kedua spesies badak ini pernah menjelajahi seluruh kawasan Asia Tenggara. Tapi, akhir-akhir ini dilaporkan bahwa Malaysia dan Vietnam telah kehilangan kedua spesies di negara mereka atau punah.

Tercatat, lanjut ia, populasi badak jawa di Indonesia saat ini hanya 57 ekor, menurut survei kamera video trap tahun 2014. Sedangkan, badak sumatera diperkirakan 80 ekor yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Sabah.

Ia menyebutkan, jumlah badak jawa mengalami peningkatakan, dari 25 ekor pada tahun 80-an, kini berjumlah 57 ekor. Hal ini menunjukkan pertumbuhan meskipun sangat lambat dan masih rentan.

Sedangkan, badak sumatera mengalami penurunan yang cukup besar yaitu 50 persen atau tinggal 80 ekor. Keduanya, sama-sama dalam pertumbuhan yang mengkhawatirkan, meskipun badal jawa menunjukan sedikit pertumbuhan.

Sama halnya yang terjadi dengan Harimau sumatera di Indonesia. Harimau sumatera adalah satu-satunya spesies yang selamat dari tiga spesies harimau asli Indonesia yaitu, Jawa, Bali dan Sumatera. Namun, kini jumlah populasi harimau sumatera sama mengkhawatirkannya.

Ia mengatakan, faktor pendorong utama kepunahan badak dan harimau lokal karena maraknya perburuan dan perdagangan satwa liar, khususnya untuk cula, tulang dan kulit. Ancamannya juga karena hilangnya habitat mereka dan defortasi yang disebabkan perluasan lahan pertanian dan perkebunan. Ditambah, dengan pembangunan jalan di bentang utama yang membelah habitat inti harimau dan badak.

Tercatat, ada sekitar 77 badak sumatera yang dapat bertahan hidup di seluruh wilayah sumatera. Jumlah itu, terisolasi di tiga wilayah dan masing-masingnya hanya memiliki populasi sekitar 16-30 ekor. Dan, baru-baru ini beberapa ekor badak sumatera ditemukan di Kutai Barat, Kalimantan.

Lebih buruk lagi, dalam setiap area, badak sumatera terbagi menjadi kelompok-kelompok kecil sekitar dua hingga tiga ekor. Dan, lebih mengkhawatirkan lagi, tidak diketahui apakah masing-masing badak saling berinteraksi dengan yang lainnya.

"Kondisi harimau sumatera pun serupa, meskipun sedikit lebih baik dari populasi badak sumatra," katanya.

Teridentifikasinya 12 landscape kunci harimau, yang masing-masingnya terdapat sekitar 6 hingga 166 ekor. Tapi, jumlahnya tidak lebih dari 600 ekor di seluruh pulau Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement