REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berencana membangun rumah susun sewa (rusunawa) di stasiun Manggarai dan Kampung Bandan.
"Konsep mirip-mirip India, ya nggak gitu mirip sih. India ada rumah sederhana itu ada di pinggir rel kereta seperti rusun," kata Ahok sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/5).
Pada Selasa (5/5) Basuki sendiri sudah melakukan rapat untuk pembangunan rusunawa bersama Kepala Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI, Ella Ubaidi, Kepala Dinas Penataan Kota, Iswan Achmadi, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, Ika Lestaro Adjo, Kepala Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup, Vera Revina, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekertaris DKI, Mara Oloan Siregar, Walikota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor dan Kepala Dinas Pertamanan DKI, Nandar Sunandar.
Ahok menjelaskan konsep pembangunan rusunawa nantinya akan dibangun di pinggir stasiun. Sehingga nantinya akan memudahkan pemilik rumah untuk berpergian ke tempat kerja ataupun ke tempat yang lainnya.
"Kita punya konsep bawahnya itu Depo kereta Api, kemudian ada pasar rakyat yang atasnya adalah rumah susun. Sehingga orang yang gajinya pas-pasan tinggal di atas turun tinggal naik kereta keliling," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.
Selain dapat mempermudah dengan menggunakan kereta api, penghuni rusun juga dapat memakai bus Transjakarta untuk berpergian. Ahok berencana untuk mengintegrasi PT Transjakarta dengan PT KAI. Rusunawa sendiri diperuntukkan untuk warga yang rumahnya tergusur dan lainnya.