Rabu 06 May 2015 15:34 WIB

Menag: Alquran Bukan Pembenaran Tindakan Radikal

Aksi radikalisme (ilustrasi)
Foto: indianmuslimobserver.com
Aksi radikalisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat tidak menjadikan Alquran sebagai sumber pembenaran dari tindakan yang tidak terpuji sebagaimana dilakukan pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Jangan jadikan Alquran sebagai pembenaran tindakan radikal seperti ISIS," kata Lukman saat membuka acara Milad ke-18 Bayt Alquran dan Museum Istiqlal, area Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (6/5).

Menurut Lukman, sejatinya Alquran menjadi sandaran umat Muslim dalam menetapkan hukum dari berbagai perkara. Kitab suci umat Islam itu juga menjadi sandaran bagi setiap Muslim dari berbagai aliran dan mazhab.

Lukman mengatakan gerakan radikal justru akan menodai Islam itu sendiri. Islam baginya merupakan agama yang beradab sehingga respon radikal terhadap segala upaya provokatif merupakan tindakan yang tidak disarankannya.

Dia mencontohkan pentingnya bertindak terpuji terhadap aksi provokatif, yaitu kontes kartun Nabi Muhammad.

"Muslim agar tidak terprovokasi berlebihan atas kegiatan itu dengan kekerasan. Hal itu bukanlah ajaran Islam," kata Lukman.

Jika ingin melakukan protes terhadap kegiatan semacam itu bisa dengan cara yang lebih santun. Protes  bisa dilakukan melalui dialog dengan penyelenggara lewat penjelasan duduk persoalannya serta menunjukkan keberatan umat Islam dengan kontes kartun tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement