REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulogebang, Kecamatan Cakung, Senin (4/5). Sidak ini untuk memastikan kesiapan terminal bus yang rencananya akan diresmikan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok), Rabu (6/5) besok.
Walikota mengatakan, terminal bus Pulogebang sudah siap dioperasikan secara penuh. Terminal bus yang digadang-gadang terbesar di Asia Tenggara ini, sebelumnya sudah diuji coba selama 3 bulan. "Teman-teman Dishub sudah membuat kajian dan uji coba selama 3 bulan, jadi sudah memenuhi syarat untuk diresmikan," katanya.
Ia mengakui, hingga saat ini akses keluar dan masuk ke tol JORR dari terminal Pulogebang belum efektif. Namun, Bambang mengaku optimis, hal ini tidak akan mengganggu operasional terminal.
"Kajian dari Dishub tidak ada masalah. Jalur lintasan juga sudah dipasangi rambu lalu lintas, tinggal pengaturan di lapangan baik dari Polantas maupun Dishub," ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT Terminal Terpadu Pulogebang, A Raund Sitanggang mengatakan saat ini sudah ada 31 PO bus yang membuka loket penjualan tiket di terminal Pulogebang. Jumlah tersebut akan terus bertambah mengingat ada lebih dari 250 PO bus yang beroperasi di Jakarta saat ini.
"Ada 250 lebih PO bus akan diundang saat peresmian nanti. Di situ para pengusaha angkutan akan melihat fasilitas yang ada di terminal bus Pulogebang," jelasnya.
Raund melanjukan, jumlah armada bus yang keluar masuk terminal setiap harinya juga akan meningkat. Bila saat ini baru 150 armada bus per hari, diharapkan setelah diresmikan Gubernur DKI Jakarta, sedikitnya 500 armada bus perhari akan masuk terminal megah ini.
Sebelumnya, rencana operasi terminal Pulogebang ini akan digelar pada 25 Maret yang lalu. Namun, dinilai kurang beberapa dokumen yang belum dilengkapi ditujukan kepada Kemenhub, pihak Pemprov DKI menunda dan baru akan meresmikan pada, Rabu (6/5) besok.
Di sisi lain, supir dan kondektur bus AntarKota AntarProvinsi (AKAP) menyatakan menolak pemindahan ke Terminal Pulogebang. Mereka beralasan tidak ada jaminan keamanan dan kenyamanan bagi awak bus maupun penumpang. Rio (42) supir bus, menjelaskan Terminal Pulogebang saat ini belum memiliki akses keluar masuk yang resmi.
"Akses keluar masuk bus belum berjalan bagus sudah mau dipindah. Nanti kalau sudah lengkap dan ada penumpang serta aman dan nyaman pasti semua mau kesana dan akan beroperasi di sana," katanya saat ditemui Republika, Selasa (5/5) di Terminal Pulogadung.