Ahad 03 May 2015 21:19 WIB

Tak Ada Listrik, Warga Korban Longsor Tolak Relokasi

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Julkifli Marbun
ilustrasi
Foto: Antara
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Setelah sekian lama, akhirnya Pemkab Purwakarta, Jabar, merelokasi 66 kepala keluarga korban tanah longsor. Korban longsor itu, merupakan warga Kampung Cilawang RT 23/08, Desa Cianting, Kecamatan Sukatani.

Informasi yang diperoleh Republika, sejak awal tahun ini, rumah yang dibangun pemkab sudah berdiri. Adapun, alokasi pembangunan rumah bagi 66 KK itu mencapai Rp 1,6 miliar. Akan tetapi, setelah beres dibangun rumah tersebut tak kunjung ditempati.

"Alasannya belum ada listrik dan air bersih," ujar Dedi, Ahad (3/5).

Padahal, pemkab sudah berupaya membantu mereka. Dengan cara merelokasi. Pasalnya, rumah mereka di Kampung Cilawang sudah tidak aman. Sebab, tanah di kampung tersebut sangat labil. Bahkan, masuk zona merah yang rawan gerakan tanah.

Dedi mengakui jika upaya relokasi ini sempat molor. Seharusnya, sejak 2014 lalu rumah warga ini bisa selesai dibangun dan mereka pun bisa segera pindah ke tempat baru. Tetapi, baru terealisasi awal 2015 ini.

Namun, dirinya sedih ketika mendengar kabar warganya itu belum pindah juga. Karena itu, pada APBD perubahan ini, pihaknya akan mengalokasikan anggaran untuk pemasangan listrik baru bagi warga Cilawang itu. Anggarannya, sekitar Rp 100 juta.

Diharapkan, dengan adanya listrik mereka bisa segera menempati rumah baru yang lokasinya tak jauh dari rumah mereka terdahulu. Adapun air bersih, nanti akan dikoordinasikan dengan desa setempat.

Sekedar mengulas, tanah longsor yang melanda Kampung Cilawang terjadi pada musim hujan 2013 lalu. Saat itu, 66 rumah mengalami retak-retak akibat gerakan tanah. Warga ketakutan, sehingga mereka mengungsi di lahan perkebunan milik PTPN.

Kemudian, perwakilan warga mendatangi pemkab. Dengan harapan, pemerintah daerah tersebut segera merelokasi mereka. Ternyata, upaya relokasi baru bisa terealisasi dua tahun kemudian.

Sekertaris Desa Cianting, Endang Muhtar, membenarkan kondisi itu. Akan tetapi, saat ini dari 66 KK yang ada, yang telah menempati rumah baru itu baru lima KK. Adapun, lokasi rumah baru untuk korban tanah longsor itu berada di Kampung Andir RT 19/05.

"Jadi, alasan utamanya memang listrik," ujarnya.

Saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan Bagian Kesra, untuk masalah listrik, air bersih, jalan serta drainase. Khusus untuk listrik, ada solusi listrik milik warga di Kampung Cilawang akan dipindahkan ke rumah baru mereka. Tapi, hal itu harus merujuk pada petunjuk PLN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement